PLN IP PLTG Gilimanuk hadirkan inovasi pengelolaan limbah sampah

2 weeks ago 5

Jakarta (ANTARA) - PT PLN Indonesia Power (PLN IP) Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Bali PLTG Gilimanuk menghadirkan program inovasi pengelolaan limbah sampah bertajuk Mesatua Bali (Mengelola Sampah untuk Alam Bali Lestari) untuk mendukung transisi energi berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Bernadus Sudarmanta, dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, mengatakan program unggulan ini tidak hanya mengatasi persoalan lingkungan, tetapi juga membuka jalan bagi transformasi sosial dan ekonomi di wilayah pesisir Bali.

"Berangkat dari tantangan tingginya volume limbah pelabuhan, limbah rumah tangga, abrasi pantai, penggundulan hutan taman nasional, dan keterbatasan akses ekonomi masyarakat rentan, Mesatua Bali hadir sebagai solusi berbasis komunitas," ujarnya.

Menurut dia, melalui pendekatan ekonomi sirkular, program ini mengolah limbah organik dan anorganik.

Limbah organik yang dimanfaatkan berupa limbah rumah tangga dan industri rumahan yang diolah menjadi pupuk organik cair multiguna.

Sedangkan, limbah anorganik berfokus pada limbah diapers yang dimanfaatkan menjadi media tanam untuk pembibitan buah dan sayur.

"Kedua jenis limbah tersebut diolah dengan pemanfaatan sisa produksi perusahaan berupa air reject demineralisasi," jelasnya.

Bernadus melanjutkan inovasi pemanfaatan limbah air demineralisasi dan limbah diapers sebagai media tanam merupakan terobosan baru yang untuk pertama kalinya diimplementasikan di Kabupaten Jembrana, Bali.

Kehadiran inovasi ini tidak hanya menghadirkan kebaruan dalam pengelolaan limbah, tetapi juga membuka peluang pemanfaatan sumber daya alternatif yang ramah lingkungan serta bernilai guna bagi masyarakat.

Program ini telah melibatkan 13 anggota kelompok Suketeki, memperluas manfaat ke 65 petani dari 5 gapoktan (gabungan kelompok tani), dan berhasil membuka lapangan kerja bagi 34 pemuda lokal.

Pemerintah Kelurahan Gilimanuk, Jembrana, Bali, telah menerbitkan Pararem Desa Adat Nomor 1 Tahun 2025 sebagai bentuk dukungan kebijakan terhadap pengelolaan sampah berbasis komunitas.

"Program Mesatua Bali menjadi bukti bahwa inovasi sosial bisa menjadi jembatan antara energi dan kehidupan. Kami di PLN Indonesia Power percaya bahwa keberlanjutan bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang bagaimana kita membangun masa depan bersama, dari desa hingga dunia," sebut Bernadus.

Mesatua Bali telah mencatat berbagai capaian, di antaranya penjualan pupuk organik cair mencapai 150-200 liter per bulan, penanaman 100 pohon cemara pantai untuk mitigasi abrasi, penghijauan lahan tandus di wilayah Taman Nasional Bali Barat, pengurangan limbah diapers dan metana dari limbah organik, peningkatan pendapatan kelompok melalui penjualan pupuk organik cair dan penjualan bibit, dan replikasi program ke wilayah Jembrana dan Banyuwangi.

Program ini juga menjadi pusat pembelajaran masyarakat, dengan modul edukasi "Zero Waste Komunitas" dan kunjungan dari sekolah serta akademisi.

Selain itu, juga telah berkolaborasi dengan TPA Ash-Shiddiqiyyah di Negara, Jembrana, Bali, melalui program Tamasya (Taman Asuh Sayang Anak) untuk memperluas dampak program ke ranah pendidikan dan ketahanan pangan keluarga.

Kegiatan yang telah dilakukan berupa edukasi penanaman buah dan sayur dengan media tanam diapers dan sosialisasi terkait pemenuhan gizi seimbang yang berkolaborasi dengan puskesmas setempat.

Dengan pendekatan yang sistemik, Mesatua Bali mengubah paradigma pengelolaan limbah menjadi sumber daya.

"Program ini menunjukkan bahwa keberlanjutan bisa dimulai dari hal sederhana, dari diapers menjadi media tanam, dari limbah menjadi pupuk, dan dari komunitas menjadi pusat inovasi," ujar Bernadus.

Baca juga: PLN Indonesia Power dukung kemandirian energi di Bali lewat PLTS

Baca juga: Kementerian ESDM dorong Bali miliki PLTP untuk kemandirian energi

Baca juga: PLN menawarkan tiket Bali EV Fest lebih murah melalui PLN Mobile

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |