Jakarta (ANTARA) - Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) mengapresiasi penampilan para judoka Indonesia di ajang Asian Cadets & Junior Judo Championship 2025 yang digelar di Tenis Indoor Gelora Bung Karno Jakarta, Sabtu.
Sekretaris PJSI Regina Lefrandt Vega mengatakan di Jakarta, Sabtu, pihaknya tetap mengapresiasi capaian satu perunggu dari kategori cadet (15-17 tahun) yang diraih oleh Nahella Nadzwa Sabilla di kelas -44 kg putri.
Menurutnya, kejuaraan judo Asia memang cukup berat dibandingkan turnamen terbuka lainnya dikarenakan terdapat negara-negara unggulan seperti Jepang, Korea Selatan, dan Uzbekistan.
"Kalau kejuaraan Asia ini memang berat ya lawannya, karena ada negara-negara unggulan seperti Jepang, Korea, Uzbekistan. Kompetisi kategori cadet Indonesia terakhir itu dapat satu emas dan tiga perak di Amman, Yordania, dari empat atlet yang kita kirim," kata Regina.
Baca juga: Baru satu perunggu, Indonesia turunkan 11 judoka hari kedua judo Asia
Kendati demikian, para atlet Indonesia yang turun di kejuaraan judo Asia ini tetap mendapatkan tambahan poin untuk peringkat dunia.
"Atlet yang turun tetap dapat poin kalau dia masuk lima besar," kata dia. Peringkat yang dimaksud adalah atlet yang berhasil melaju sampai babak final dalam pertandingan perebutan medali.
Di hari kedua penyelenggaraan, satu judoka Indonesia berhasil menembus babak final untuk perebutan perunggu, yakni Sashenka Fatimah. Namun ia kalah oleh judoka dari Uzbekistan.
Sedangkan di kategori junior (usia 18-20 tahun), tidak ada atlet Indonesia yang berhasil tembus ke babak perebutan medali.
Ajang Asian Cadets & Junior Judo Championship 2025 akan kembali digelar Minggu (14/9) yang menjadi hari terakhir penyelenggaraan dengan mempertandingkan berbagai kelas berat di kategori junior.
Baca juga: Kejuaraan Judo Asia cadet-junior jadi pembelajaran atlet Indonesia
Baca juga: 21 negara ikuti kejuaraan Judo Asia kelas cadet-junior di Jakarta
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
