Bukittinggi (ANTARA) - Sejumlah pimpinan daerah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat menemui ratusan massa gabungan yang melakukan unjuk rasa di pusat Kota Bukittinggi, yang berakhir damai, Sabtu.
Kepala Polresta Bukittinggi Kombes Pol. Rully Indra Wijayanto di Bukittinggi, Sabtu, mengatakan aksi unjuk rasa solidaritas kebangsaan ini berlangsung sejak jam 11.00 WIB dimulai dari Tugu Polwan hingga Mapolresta di Jalan Sudirman, Bukittinggi yang sekaligus menutup akses lalu lintas dari dan menuju Jam Gadang.
"Alhamdulillah, kami apresiasi masyarakat yang menggelar unjuk rasa dengan aman dan kondusif. Tidak ada tindakan yang mengganggu kepentingan umum," katanya.
Ia ikut menyampaikan duka cita dengan terjadinya korban meninggal dunia dari kalangan ojek online dalam aksi unjuk rasa yang digelar di Jakarta beberapa waktu lalu.
"Kami menyayangkan terjadinya korban. Turut berbelasungkawa dengan kejadian itu. Mari sama-sama mengawal tindak lanjut pemeriksaan oknum personel itu," katanya
Ia menegaskan jajaran Polri bersikap tegas dengan terjadinya setiap pelanggaran yang dilakukan petugas di lapangan termasuk kekerasan dalam pengawalan aksi demo.
"Polri bersikap transparan dengan menjatuhkan sanksi tegas kepada setiap petugas pelanggar aturan," katanya.
Dalam aksi unjuk rasa itu, warga juga meminta perbaikan di jajaran kepolisian daerah setempat dalam melayani masyarakat.
Massa menyempatkan melakukan shalat ghaib yang diperuntukkan bagi seluruh korban yang timbul dari dampak aksi unjuk rasa di beberapa daerah se-Indonesia.
"Semua tuntutan perbaikan institusi kami terima dan dijadikan perbaikan. Seterusnya terhadap oknum petugas yang terbukti menyalahi aturan juga disiapkan sanksi," kata dia.
Salah seorang orator aksi dari mahasiswa UIN Bukittinggi Muhammad, mengatakan tuntutan berfokus kepada aksi solidaritas atas kematian driver ojek online dan pengamanan massa saat berunjuk rasa.
"Kami berfokus pada meninggalnya rekan kami di Jakarta dan juga sistem operasional pengamanan massa aksi. Terakhir adalah kekecewaan kepada wakil rakyat yang hanya mementingkan diri mereka sendiri," katanya.
Massa yang terdiri dari mahasiswa, komunitas ojek online dam elemen masyarakat kemudian membubarkan diri setelah ditemui Kapolresta, Dandim 0304/Agam dan Wali Kota di halaman Mapolresta setempat, Sabtu (30/8) sore.
Baca juga: LPSK siap lindungi saksi dan korban bentrok massa aksi dan aparat
Baca juga: Wayan Koster minta polisi kawal aksi demo tak ciptakan ketegangan baru
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.