Jakarta (ANTARA) - Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mengungkapkan bahwa tidak ada satu pun lampu dan listrik yang dipadamkan di Gedung Kementerian HAM karena adanya kebijakan efisiensi anggaran.
Pigai menegaskan bahwa Kementerian HAM tidak terpengaruh dengan kebijakan efisiensi itu sehingga kegiatan operasional berjalan dengan normal. Kementerian HAM pun menyatakan siap menjalankan kebijakan efisiensi itu.
"Satu lampu pun tidak padam, apalagi kerja dari rumah, matikan listrik. Kita baru dialog dan diskusi, orang sudah ketakutan," kata Pigai saat rapat dengan Komisi XIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis.
Dia memaparkan bahwa Kementerian HAM mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp174,32 miliar pada tahun 2025. Namun, anggaran itu terkena efisiensi dan dipangkas sebesar Rp60,5 miliar menjadi Rp113,82 miliar.
Baca juga: Kementerian HAM bakal bangun "Kampung Redam" di daerah konflik sosial
Di sisi lain, Pigai pun memastikan bahwa gaji pegawai di kementeriannya itu tidak termasuk unsur yang dipangkas. Sehingga dengan anggaran yang tersisa, dia pun yakin operasional kementeriannya akan terus berjalan.
Mengenai kebijakan efisiensi itu, dia meyakini bahwa Presiden Prabowo Subianto selayaknya seorang kapten kapal yang sedang mengarungi samudera bergelombang. Maka seluruh pihak perlu memercayakan sepenuhnya kepada seorang kapten kapal yang akan mengantarkan rakyatnya.
"Tidak mungkin seorang patriotik negarawan bangsawan, presiden menjerumuskan bangsanya. Oleh karena itulah, saya menyatakan siap dan tidak terpengaruh," katanya.
Efisiensi itu pun, kata dia, merupakan langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi belanja negara dalam menghadapi tantangan fiskal dan memastikan alokasi anggaran yang lebih efektif.
Dengan target efisiensi yang signifikan diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan APBN 2025 untuk mendukung program-program prioritas nasional.
Baca juga: Pigai paparkan sejumlah hal agar pembangunan PSN berbasis HAM
Baca juga: Pigai sebut kerap bekerja hingga bermalam di kantor Kementerian HAM
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025