Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mengerahkan petugas gabungan untuk membersihkan rumah-rumah yang terkena banjir dan tanah longsor di kawasan Puncak, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas.
Dari belasan rumah yang menjadi korban banjir, delapan rumah rusak parah sehingga penghuninya mengungsi ke rumah saudaranya.
Kepala BPBD Kabupaten Cianjur Asep Kusmanawijaya di Cianjur Minggu, mengatakan saat ini proses pembersihan sudah berjalan dibantu petugas gabungan," katanya.
Dia mengatakan banjir dan longsor yang melanda Kampung Jeprah, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, diduga akibat saluran air atau drainase di bagian atas perkampungan tersumbat sehingga air dengan cepat mengenangi perkampungan.
Bahkan petugas juga mencatat longsor di sejumlah titik di sepanjang saluran air, sehingga membuat banjir lebih cepat mengenangi perkampungan, akibatnya belasan kepala keluarga mengungsikan anggota keluarganya ke tempat aman hingga Minggu siang.
"Sebagian besar warga yang mengungsi sudah kembali ke rumah dan membersihkan rumah dari lumpur sisa banjir, sedangkan delapan kepala keluarga masih mengungsi karena rumahnya terdampak cukup parah," katanya.
Kepala Desa Ciloto Marwan, mengatakan petugas gabungan bersama warga sudah membersihkan sampah yang terbawa arus dan menyumbat saluran air namun jalan umum menuju Kampung Jeprah belum dapat dilalui karena tertutup material longsor bercampur lumpur dari banjir.
Dia menjelaskan akibat hujan deras dengan intensitas lebih dari dua jam sejak Sabtu petang hingga Minggu dini hari membuat saluran air tersumbat, karena selain sampah ditemukan kerucut lalu lintas di dalam saluran air sehingga menghambat aliran air.
"Banyak sampah yang diangkat dari saluran air di pinggir jalan yang menyebabkan banjir bandang pada malam hingga dini hari, bahkan kerucut lalulintas yang terbawa air menyumbat aliran air dapat diangkat setelah ditarik menggunakan mobil," katanya.
Pihaknya mencatat adanya bangunan yang berdiri di atas saluran air dan penyempitan saluran air akibat sampah menjadi perhatian untuk ditertibkan agar banjir tidak kembali terjadi saat hujan turun deras dengan intensitas lama.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.