Evan Dimas tanggapi komentar warganet, sebut hal yang wajar

1 hour ago 2

Jakarta (ANTARA) - Mantan pemain timnas Indonesia Evan Dimas Darmono menilai banyaknya komentar warganet yang menyayangkan pilihannya untuk vakum dari karir sepak bola adalah hal yang wajar.

Evan merupakan salah satu pemain yang membawa timnas Indonesia U-19 menjuarai Piala AFF U-19 pada 2013. Saat itu, ia dan rekan-rekan seangkatannya di timnas U-19 digadang-gadang merupakan generasi emas sepak bola Indonesia.

“Kalau saya wajar saja ya, banyak orang berpendapat, itu bebas. Ya saya senang aja, lihat komentar, ada komentar seperti ini, seperti itu, bagi saya motivasi mas ya,” kata Evan saat ditemui usai mengikuti acara coaching clinic bersama tim Jepang Nagoya Grampus di Jakarta, Jumat.

“Bagi saya motivasi untuk mengoreksi perjalanan saya, mungkin ke depannya bisa lebih baik lagi. Ya menurut saya generasi emas bukan tentang saya bermain bola saja, generasi emas adalah ketika kita bisa bermanfaat buat orang lain. Menurut saya itu juga generasi emas,” lanjut dia.

Evan saat ini sedang fokus melatih pemain-pemain muda di Sanggar Saraswati di Tulungagung, Jawa Timur. Ia mengatakan saat ini dirinya baru memiliki lisensi C, dan masih mengusahakan untuk dapat mengambil lisensi B.

Baca juga: Evan Dimas tekankan pentingnya "attitude" ke pemain-pemain muda

“Ya intinya saya sekarang ingin belajar dulu. Saya ingin belajar dulu karena apa ya, sangat penting gitu loh. Jadi saya jangan sampai saya ini melatih atau pun mendidik generasi-generasi, usia 9 tahun sampai 13, asal-asalan,” tegas mantan pemain Persik Kediri itu.

Selain berkegiatan di Sanggar Saraswati, Evan tidak menutupi bahwa dirinya masih beberapa kali mengikuti pertandingan-pertandingan antarkampung (tarkam). Foto dan video Evan saat bermain di tarkam bahkan sudah banyak beredar di media sosial.

“Ya sebenarnya saya itu kegiatan yang bermanfaat sih sebenarnya. Waktu itu kan memang dikontak, Evan mau kegiatan ini, menurut saya (tarkam) nggak apa-apa kalau kegiatan manfaat, kegiatan menghibur masyarakat, saya nggak masalah,” kata Evan.

Terkait peluang dirinya kembali bermain di liga profesional atau BRI Super League, Evan mengatakan bahwa hal itu masih memerlukan pemikiran panjang.

“Ya, kalau itu masih perlu perenungan panjang,” kata Evan yang menjadikan Indra Sjafri sebagai pelatih idola.

Baca juga: Klub Jepang antusias berikan coaching clinic di Indonesia

Baca juga: Tak dipanggilnya Marselino Ferdinan murni keputusan Patrick Kluivert

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |