Petani Kalteng akui HPP gabah berdampak signifikan bagi pendapatan

3 days ago 5

Sampit (ANTARA) - Keputusan pemerintah menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah melalui Bulog, diakui petani Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah membawa dampak signifikan bagi pendapatan mereka.

"Alhamdulillah dampaknya sangat terasa. Selisih harganya cukup lumayan dibandingkan menjual ke tengkulak selama ini," kata Joni, salah seorang petani di Sampit, Kamis.

Terhitung 15 Januari 2025 HPP gabah kering panen (GKP) pada tingkat petani ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram (kg).

Penetapan ini tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 14 Tahun 2025.

Sebelumnya, HPP GKP pada Juni 2024 lalu ditetapkan Rp6.000 per kilogram. Kenaikan HPP pada 2025 ini diakui membawa dampak positif dan manfaat yang semakin dirasakan petani.

Hal senada diutarakan Kepala Desa Lampuyang Kecamatan Mentaya Hilir Selatan Muksin yang mengatakan bahwa sebelumnya petani di desanya menjual gabah kering panen kepada tengkulak karena dinilai praktis dan cepat meski jauh dari harga pasar.

"Dulu misalnya tengkulak dari Kapuas datang ke sini membeli gabah hanya Rp3.000 sampai Rp3.500 GKP per kilogram. Tapi kadang ada juga tengkulak lain yang datang menawarkan harga sampai Rp3.700 GKP per kilogram," ujarnya.

Dengan naiknya HPP GKP oleh Bulog menjadi Rp6.500 per kilogram, kini petani dapat merasakan keuntungan yang lumayan.

Terkait hal itu, imbuh dia kini petani lebih memilih menjual hasil panen mereka ke Bulog.

Kebijakan ini juga membuat kondisi menjadi normal karena tidak ada lagi tengkulak yang memainkan harga. Petani berharap Bulog konsisten membeli hasil panen petani.

Saat ini ada sekitar 4.500 hektare sawah di Desa Lampuyang yang merupakan lumbung padi Kotawaringin Timur.

Kini petani semakin bersemangat karena hasil bertani semakin menjanjikan, apalagi lahan potensial di desa ini mencapai 8.000 hektare sehingga masih ada hampir separuh yang bisa dikembangkan.

Apalagi telah dibenahi pengairan, kata Muksin, petani semakin bersemangat.

Tahun lalu, misalnya ada 45 kilometer yang dibenahi sehingga air sudah bisa keluar.

Petani berharap tahun ini bisa dilanjutkan 60 kilometer pengairan primer dan sekunder.

Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Kotawaringin Timur Muhammad Azwar Fuad mengatakan, total luas tanam di Kotawaringin Timur pada 2025 ini lebih dari 8.000 hektare.

Jika diasumsikan potensi panen hanya 4 ton saja per hektare, maka sedikitnya ada 32.000 ton gabah yang akan dihasilkan.

Perusahaan Umum Bulog Kantor Cabang Kotawaringin Timur yang wilayah kerjanya mencakup Kabupaten Kotawaringin Timur, Katingan dan Seruyan.

Pada 2025 ini ditargetkan menyerap gabah minimal 1.700 ton. Bulog optimistis bisa mencapai target tersebut.

Fuad menegaskan, sesuai penugasan yang diberikan pemerintah maka Bulog berkomitmen untuk siap menyerap seluruh gabah hasil produksi petani.

"Namun apabila ada pengusaha swasta atau pihak manapun yang mau membeli di atas HPP yang diterapkan Bulog, yakni di atas harga Rp6.500 per kilogram, maka dipersilakan," ujarnya.

Baca juga: Polres Kotawaringin Timur ungkap kasus pencurian padi

Pewarta: Muhammad Arif Hidayat/Norjani
Editor: Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |