Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Wakil Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Febrian Alphyanto Ruddyard memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di wilayah Timur Indonesia mencapai 8,8 persen pada 2029.
“Pertumbuhan ekonomi di wilayah Barat Indonesia diproyeksikan sebesar 7,7 persen, dan wilayah Timur Indonesia sebesar 8,8 persen pada 2029,” ucap Febrian dalam sebuah sesi di paviliun Indonesia pada World Economic Forum (WEF) 2025, Davos, Swiss, Selasa.
Berdasarkan pantauan dari kanal resmi Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, proyeksi tersebut berkaitan erat dengan perjalanan Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.
“Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2025–2029 memuat target pembangunan Indonesia. Tujuan utama kami adalah mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada tahun 2029,” kata dia.
Baca juga: Pelajaran bagi Indonesia untuk mengejar pertumbuhan ekonomi tinggi
Pemerintah telah merumuskan strategi untuk mencapai target pertumbuhan 8 persen, yang dinamakan 8 strategi ditambah 1 langkah (8 strategies plus 1 step). Strategi tersebut meliputi peningkatan produktivitas pertanian untuk mencapai swasembada pangan melalui modernisasi; melakukan hilirisasi industri; mengembangkan ekonomi biru dan ekonomi hijau.
Lebih lanjut, strategi tersebut juga memuat upaya untuk mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif; mengembangkan zona ekonomi khusus di wilayah perkotaan maupun pedesaan; transformasi digital; investasi; hingga pengeluaran pemerintah yang produktif, seperti program makan bergizi gratis, pembangunan 3 juta rumah, dan lain-lain.
Kedelapan strategi tersebut didukung dengan satu langkah, yakni penyederhanaan regulasi (regulasi) dan mengeluarkan kebijakan fiskal-moneter yang mendukung pertumbuhan ekonomi.
“Perjalanan kami menuju Indonesia Emas 2045 membutuhkan kolaborasi, inovasi yang berani, serta kemitraan strategis,” ucap Febrian.
Ia berharap, melalui WEF 2025, Indonesia dapat menjalin kolaborasi dengan perusahaan maupun negara lain untuk mewujudkan target-target tersebut.
Baca juga: Bahlil targetkan konsumsi listrik 6.500 kWh capai ekonomi 8 persen
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2025