Pertagas kerja sama pembangunan infrastruktur pasokan gas ke Polytama

3 days ago 13
Pertamina Gas akan menyediakan infrastruktur penyaluran gas bumi untuk proyek ekspansi Polytama

Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Gas (Pertagas), bagian dari Subholding Gas Pertamina, menjalin kerja sama rencana pembangunan infrastruktur, untuk menjamin pasokan gas ke Proyek Polypropylene Plant II Balongan yang dikembangkan PT Polytama Propindo, anak usaha PT Kilang Pertamina Internasional.

Hal ini sejalan dengan peran strategis Pertagas dalam penyediaan, penyaluran dan pengelolaan infrastruktur serta pasokan gas bumi untuk mendukung kebutuhan berbagai kebutuhan industri nasional.

"Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung pertumbuhan industri nasional, Pertamina Gas akan menyediakan infrastruktur penyaluran gas bumi untuk proyek ekspansi Polytama,“ ujar Direktur Utama Pertagas Gamal Imam Santoso dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.

Rencana ekspansi dilakukan oleh Polytama melalui pembangunan Plant II di Balongan dengan kapasitas tambahan 300 ribu ton per tahun, yang menjadikan total kapasitas produksi mencapai 600 ribu ton per tahun.

Selain penyediaan infrastruktur, Pertamina Gas juga akan melakukan kegiatan Operation & Maintenance (O&M) infrastruktur tersebut serta menjamin ketersediaan tambahan pasokan gas bumi setiap tahunnya sebesar 275.940 mmbtu hingga 31 Desember 2029.

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Pertamina Gas dan Polytama Propindo terkait Penyediaan Infrastruktur dan Suplai Gas Untuk Proyek Polypropylene Plant II Balongan tersebut dilakukan di Yogyakarta pada Kamis (24/4/2025).

Penandatanganan dilakukan Gamal bersama Direktur Utama Polytama Joko Pranoto didampingi oleh Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis Pertamina Gas Agung Indri Pramantyo dan Finance Director Polytama Uray Azhari.

Gamal juga menambahkan Pertagas menyadari bahwa kerja sama dengan Polytama bukan hanya tentang pengaliran gas atau pembangunan fasilitas.

“Lebih dari itu, ini adalah bentuk sinergi dalam mendukung ketahanan energi, mendorong pertumbuhan industri hilir, serta memberikan nilai tambah bagi negara,” ungkap dia.

Menurut Gamal, penguatan infrastruktur gas seperti ini merupakan bagian penting dalam mendorong pertumbuhan industri petrokimia di Indonesia.

“Sinergi ini tidak hanya mendukung keberhasilan proyek Polytama, tetapi juga memperkuat ekosistem energi dan industri nasional secara berkelanjutan,” kata dia.

Pertagas hingga akhir 2024 tercatat telah membangun dan mengelola pipa transmisi gas sepanjang lebih dari 2.930 km, pipa minyak 605 km, dua LPG Plant dengan kapasitas rata-rata 1.130 ton per hari, terminal regasifikasi dengan kapasitas rata-rata 400 BBtud dan LNG Hub dengan kapasitas rata-rata 127.000 M3.

Sementara itu, Direktur Utama Polytama Joko Pranoto menilai penandatanganan kerja sama tersebut merupakan wujud nyata dari sinergi yang semakin solid antara Polytama dan Pertagas dalam mendukung kemajuan industri petrokimia Indonesia.

Joko mengungkapkan Proyek Polypropylene Plant Balongan adalah salah satu tonggak penting dalam hampir 30 tahun perjalanan Polytama, dan menjadi bagian dari upaya kami untuk memperkuat sektor petrokimia di Indonesia.

“Dengan dukungan infrastruktur dan pasokan gas yang andal dari Pertagas, kami optimis bahwa proyek ini akan dapat berjalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan, dan memberikan kontribusi positif khususnya dari segi ekonomi dan penurunan angka impor,” kata Joko.

Baca juga: Pertagas dan Husky-CNOOC Madura Limited sinergi optimalkan Lapangan BD

Baca juga: Fitch Ratings tetapkan peringkat Pertagas AA+ dengan Outlook Stabil

Baca juga: Pertagas memastikan keandalan operasi penyaluran energi jelang Lebaran

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |