Malaysia serukan gencatan senjata demi bantuan kemanusiaan di Myanmar

4 hours ago 4

Kuala Lumpur (ANTARA) - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyerukan agar gencatan senjata yang telah diumumkan oleh berbagai pihak berkepentingan di Myanmar termasuk State Administration Council (SAC) dan National Unity Government (NUG) diteruskan demi memudahkan operasi kemanusiaan.

Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam pernyataannya diterima di Kuala Lumpur, Kamis, mengatakan seruan itu mempertimbangkan fakta bahwa gencatan senjata tersebut dijadwalkan berakhir pada Rabu (30/4), dan terbatas di Sagaing dan Mandalay, kawasan terdampak gempa bumi.

Gencatan senjata itu tidak saja harus dipertahankan, tetapi diperluas menjadi gencatan senjata kemanusiaan berskala nasional demi memastikan akses bantuan kemanusiaan yang aman, berkelanjutan dan tidak terhambat pada semua masyarakat yang memerlukan.

Selain itu, gencatan senjata kemanusiaan yang menyeluruh sangat penting bagi memungkinkan operasi bantuan kemanusiaan dilaksanakan secara aman, adil dan efektif di seluruh wilayah negara, selain menjamin keselamatan petugas medis dan tim bantuan kemanusiaan yang berada di lapangan.

PM Malaysia dan Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hasan, menurut pernyataan itu, konsisten mendesak agar gencatan senjata kemanusiaan di Myanmar benar-benar data dilanjutkan di perluas di dalam pertemuan mereka bersama pihak-pihak berkaitan, termasuk SAC dan NUG, untuk memastikan keberlangsungan pemberian bantuan kemanusiaan yang sangat diperlukan di Myanmar.

Dalam perbincangan yang berlangsung di Bangkok awal April, PM Anwar mengumumkan bahwa kedua pihak telah menyatakan kesediaan untuk mempertahankan gencatan senjata guna mendukung upaya bantuan kemanusiaan.

Kehadiran tim SAR, petugas medis dan sukarelawan kemanusiaan dari negara-negara ASEAN serta masyarakat internasional di Myanmar menguatkan keperluan mendesak untuk menciptakan lingkungan yang aman dan stabil untuk operasi bantuan.

Keselamatan semua petugas tersebut, serta komunitas yang mereka bantu, tidak dapat dijamin tanpa gencatan senjata yang jelas dan berkelanjutan,

Pernyataan itu menyebutkan sebagai Ketua ASEAN 2025, Malaysia bekerja sama erat dengan semua negara anggota, ASEAN Coordinating Center for Humanitarian Assistance on Disaster Management/AHA), serta mitra-mitra internasional untuk memastikan usaha bantuan kemanusiaan dijalankan secara terkoordinasi, berdasarkan kebutuhan dan berpandukan prinsip kemanusiaan.

Awar telah melakukan komunikasi dengan sejumlah pemimpin ASEAN, termasuk dengan Presiden Prabowo, melalui sambungan telepon untuk membahas terkait bantuan kemanusiaan untuk Myanmar, serta berkomitmen memastikan agar penyaluran bantuan tersebut sesuai dengan unsur-unsur utama Konsensus Lima Poin ASEAN.

Pernyataan itu menyebutkan bahwa Kementerian Luar Negeri Malaysia sekali lagi menegaskan komitmen Malaysia dalam mendukung tindak balas kolektif ASEAN, serta bersedia untuk menindaklanjuti itu demi mendukung penyelesaian damai yang inklusif dan dimiliki sepenuhnya oleh rakyat Myanmar.

Baca juga: APHR desak PM Malaysia perjuangkan perdamaian inklusif di Myanmar

Baca juga: SAR Malaysia selamatkan korban gempa Myanmar terperangkap enam hari

Baca juga: Malaysia tempatkan rumah sakit lapangan, 70 tenaga medis di Myanmar

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |