Tanjung Enim (ANTARA) - PT DAHANA meresmikan dua fasilitas berupa On Site Plant (OSP) dan Waste Oil Processing Plant (WOPP) berkolaborasi dengan PT Bukit Asam Tbk (“PTBA”). Abdul Haris Atbaro, Direktur Operasi DAHANA & Suhedi, Direktur Operasi dan Produksi PTBA melakukan penandatangan prasasti serta pemotongan pita tanda peresmian di Gudang Bahan Peledak Banko PTBA, Tanjung Enim, Sumatera Selatan, pada Rabu, 30 April 2025.
Abdul Haris menuturkan, kerja sama antara PT DAHANA dan PTBA telah terjalin erat sejak tahun 2017, sejak DAHANA mulai memberikan layanan jasa peledakan dan penyediaan bahan peledak. Kini, setelah 7 tahun berlalu, kerja sama kedua perusahaan telah mencatat banyak pencapaian positif yang membanggakan.
“Pembangunan dan operasional kedua fasilitas ini tidak lepas dari komitmen kami terhadap inovasi, keamanan kerja, dan keberlanjutan lingkungan. Ke depan, kami yakin kolaborasi ini akan terus berkembang, tidak hanya dalam lingkup layanan peledakan, tetapi juga dalam pengembangan teknologi dan praktik pertambangan yang semakin modern, efisien, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan,” ujar Abdul Haris.
Abdul Haris menambahkan bahwa melalui fasilitas OSP, DAHANA akan memproduksi bahan peledak bulk emulsion yang memiliki tingkat stabilitas dan energi yang lebih tinggi. Keberadaan OSP di lokasi tambang akan membuat proses distribusi lebih efisien, mempercepat layanan, dan pengendalian kualitas produk secara langsung di titik produksi.
Sementara WOPP, merupakan fasilitas mengolah limbah oli bekas menjadi bahan baku pengganti solar dalam formulasi produk emulsion. Keberadaan WOPP selain dapat menurunkan biaya produksi dan efisiensi yang besar bagi perusahaan, juga turut mendukung prinsip pertambangan berkelanjutan dan membantu mengurangi dampak limbah oli bekas terhadap lingkungan.
Suhedi, Direktur Operasi dan Produksi PTBA, menjelaskan bahwa peresmian OSP dan WOPP selaras dengan tema HUT ke-44 PTBA, yakni “Menata Ulang, Menyulut Perubahan.” Kedua fasilitas ini merupakan wujud nyata sinergi dan kolaborasi yang sejalan dengan amanah pemegang saham untuk turut membangun bangsa.
"Menata ulang" mencerminkan transformasi metode penambangan PTBA melalui pemanfaatan teknologi terkini, termasuk penggunaan bahan peledak yang lebih ramah lingkungan. Sementara itu, "menyulut perubahan" menggambarkan upaya peningkatan produktivitas dan efisiensi melalui konservasi energi—salah satunya dengan mengolah limbah oli bekas menjadi produk yang bernilai tambah,” jelas Suhedi.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2025