Jayapura (ANTARA) - Dinas Pendidikan Provinsi Papua meminta kabupaten/kota menerapkan tujuh kebiasaan Anak Indonesia Hebat dimana hal ini guna menciptakan generasi emas 2045.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Chistian Sohilat di Jayapura, Kamis, mengatakan tujuh kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yakni bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat.
"Dengan menerapkan tujuh kebiasaan Anak Indonesia Hebat tersebut, kami yakin generasi emas Indonesia menuju 2045 akan terwujud di Bumi Cenderawasih," katanya.
Baca juga: Mendikdasmen ungkap alasan program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
Oleh sebab itu, katanya, dalam rangka Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), pihaknya bersama Barisan Merah Putih Papua menggelar kegiatan jalan santai serta mensosialisasikan tujuh kebiasaan tersebut.
"Sosialisasi ini penting diketahui oleh semua pihak agar bersama-sama dapat menciptakan generasi emas Papua," ujarnya.
Apalagi, katanya, tema Hardiknas 2025, yakni Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua, sehingga semua wajib mendukung dunia pendidikan yang lebih baik di Papua.
"Sehingga, untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu, tidak semua menjadi tugas dari Dinas Pendidikan, tetapi semua pemangku kepentingan harus terlibat," katanya.
Baca juga: Mendikdasmen: Kebiasaan kecil yang rutin bentuk Anak Indonesia Hebat
Baca juga: Tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat cegah anak muda alami "brain rot"
Ia mengakui masalah pendidikan di Papua cukup kompleks, seperti masalah infrastruktur yang tidak memadai, SDM Guru, dan kurangnya partisipasi masyarakat. "Ini semua yang perlu didorong, bagaimana semua bisa terlibat dalam meningkatkan mutu pendidikan di Papua," ujarnya.
Dinas Pendidikan menggelar acara jalan santai bertajuk "Papua Eduwalk 2025", bertempat di halaman kantor Gubernur Papua, Kota Jayapura. Acara ini merupakan rangkaian peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2025 yang puncaknya digelar Jumat (2/5).
Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025