Perpusnas ajak pelaku literasi perbaiki ekosistem perbukuan

5 hours ago 2
Urusan buku merupakan tanggung jawab bersama karena terkait langsung dengan mencerdaskan kehidupan bangsa

Jakarta (ANTARA) - Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) E. Aminudin Aziz mengajak para pelaku literasi untuk memperbaiki ekosistem perbukuan dari tiga hal, utamanya dari tiga pelaku yakni penulis, penerbit, serta perpustakaan.

"Ketika sebuah buku tidak berkualitas, maka ada tiga pihak yang berdosa besar, dosa pertama itu penulis buku itu sendiri, mengapa tidak menulis buku yang menginspirasi pembaca? Apalagi muncul semangat atau niat-niat yang tidak baik dari pembaca yang menumbuhkan energi negatif," katanya saat menghadiri Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) di Jakarta, Rabu.

Aminudin melanjutkan, pelaku kedua yang perlu diperbaiki ekosistemnya untuk meningkatkan kualitas buku yakni penerbit, yang mesti menjalankan proses seleksi dengan ketat, tidak hanya berorientasi pada keuntungan.

Baca juga: KPK dorong buku “KUPAS” jadi pegangan ASN melawan korupsi

"Ketika buku tidak bagus, yang salah adalah penerbitnya, kok mau menerbitkan buku yang tidak bagus? Itu artinya kan seleksi buku tidak berjalan dengan baik, maka seharusnya, kalau mau menambah semangat baru, selain diseleksi oleh penulis, penerbit juga harus menyeleksi, karena kalau buku bagus, banyak dibaca, maka penerbit kan juga mendapatkan keuntungan," ujar dia.

Kemudian, pihak ketiga yang mesti bertanggung jawab terhadap kualitas buku yakni perpustakaan yang juga berpengaruh menyediakan buku-buku bagus yang gratis dan bisa diakses oleh masyarakat secara luas dengan gratis.

"Kalau buku tidak bagus, yang mesti disalahkan juga perpustakaan, karena mau-maunya perpustakaan membeli buku itu dan disimpan di rak-rak perpustakaan, inilah ekosistem yang menyebabkan masyarakat tidak pandai," ucapnya.

Baca juga: Penulis manfaatkan TikTok untuk berjejaring dan promosi buku

Ia menegaskan, untuk memperbaiki ekosistem perbukuan, maka penulis harus diberikan pengetahuan yang cukup agar dapat menginspirasi pembaca, kemudian penerbit mesti bekerja keras untuk menyeleksi buku yang cocok dari masyarakat, dan perpustakaan mesti mendukung dengan menyediakan buku-buku berkualitas gratis yang dapat dipinjam dan diakses oleh masyarakat.

"Untuk itu, mari bekerja sama untuk menciptakan ekosistem perbukuan dengan ekosistem bagus. Di Perpusnas selama ini begitu banyak buku yang diterbitkan selama beberapa tahun terakhir, tetapi tidak terlalu pantas dijadikan buku-buku rujukan untuk dijadikan inspirasi yang hebat bagi pembacanya," tuturnya.

Guna mengupayakan buku-buku berkualitas tampil di perpustakaan, Aminudin mengemukakan saat ini Perpusnas tengah berupaya menyadur sastra-sastra klasik menjadi bahasa yang lebih kekinian.

Ia menegaskan bahwa urusan buku merupakan tanggung jawab bersama karena terkait langsung dengan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |