Penyebab tabung gas meledak dan cara mencegahnya

2 months ago 18

Jakarta (ANTARA) - Ledakan gas elpiji kerap menimbulkan kerusakan berat dan mengancam nyawa. Tekanan tinggi dari kebocoran gas yang tersulut api dapat menyebabkan kerusakan parah pada bangunan serta membahayakan keselamatan penghuni.

Kejadian terbaru terjadi di Mojokerto pada 13 Januari 2025 yang menewaskan dua orang. Ledakan di rumah seorang anggota polisi itu diduga berasal dari tabung gas elpiji atau perangkat elektronik yang memicu percikan api.

Lalu, apa penyebab utama ledakan tersebut? Dan bagaimana cara mencegahnya?

Penyebab utama ledakan gas elpiji

1. Kebocoran gas

Gas elpiji menyebar dan menumpuk jika ada kebocoran akibat keran longgar, selang bocor, atau regulator rusak. Saat terkumpul dalam ruangan, hanya perlu percikan api untuk meledak.

2. Pemasangan dan peralatan yang tidak standar

Menggunakan selang, regulator, atau kompor tanpa sertifikasi SNI sering menyebabkan kebocoran. Pemasangan yang tidak rapi juga memperbesar risiko.

3. Ventilasi buruk dan penanganan tidak benar

Ruangan tertutup mempercepat penumpukan gas. Membuka ventilasi dan menghindari sumber api saat memasak sangat penting.

4. Tekanan dan suhu berlebihan (BLEVE)

Pada tabung besar atau tabung yang terkena panas, tekanan bisa meningkat drastis hingga meledak secara eksplosif fenomena yang di bidang teknis disebut Boiling Liquid Expanding Vapor Explosion (BLEVE).

Cara mencegah ledakan

1. Gunakan peralatan berlabel SNI

Pilih kompor, regulator, dan selang yang terbukti standar SNI. Alat berkualitas tinggi mengurangi potensi kebocoran.

2. Pemeriksaan dan perawatan rutin

Periksa tabung, selang, dan regulator secara berkala. Gunakan sabun cair untuk mendeteksi kebocoran gelembung menandakan keluarnya gas.

3. Pastikan ventilasi memadai

Selalu masak di area dengan sirkulasi udara baik. Buka pintu atau jendela agar gas tidak terjebak.

4. Gunakan fitur keamanan modern

Pilih kompor dengan katup pengaman otomatis dan pasang detektor gas untuk memberikan peringatan dini.

5. Edukasi dan kesadaran keluarga

Ajarkan setiap anggota keluarga tanda kebocoran (bau menyengat, suara desis, nyala api tidak normal), serta langkah cepat saat mencium atau melihat tanda-tanda tersebut.

Penanganan saat terjadi kebocoran

• Tenang dan segera matikan keran tabung serta kompor.

• Jangan menyalakan listrik atau api, termasuk saklar, karena percikan sekecil apa pun bisa memicu ledakan.

• Ventilasi penuh ruangan; pastikan udara masuk dengan membuka jendela dan pintu.

• Evakuasi dan hubungi petugas bila jumlah kebocoran signifikan atau tak tertangani segera.

Penanganan jika sempat terjadi kebocoran

Beberapa sumber menyarankan “menambal sementara” dengan sabun mandi batangan pada titik kebocoran kecil. Namun ini hanya sifatnya darurat: sebaiknya segera ganti tabung untuk keselamatan jangka panjang.

Tindakan darurat jika sudah meledak

Jika terjadi ledakan:

• Lakukan evakuasi segera ke tempat aman.

• Hubungi pemadam kebakaran dan layanan darurat.

• Jangan mencoba mengatasi sendiri untuk menghindari risiko kedua seperti kebakaran susulan atau tabung lain meledak.

Ledakan gas elpiji biasanya disebabkan oleh kebocoran, peralatan tak standar, serta ventilasi yang buruk. Pencegahan dapat dilakukan melalui penggunaan peralatan berstandar SNI, pengecekan rutin, pemasangan ventilasi yang baik, edukasi kepada seluruh anggota keluarga, serta penggunaan alat deteksi kebocoran dan fitur pengaman lainnya.

Penanganan cepat saat terjadi kebocoran dan kesigapan dalam evakuasi dapat menyelamatkan banyak nyawa. Karena itu, penting untuk melindungi keluarga dan rumah dengan bekal pengetahuan serta penerapan tindakan pencegahan yang tepat.

Baca juga: Penyebab insiden pipa gas di Putra Heights meledak masih diselidiki

Baca juga: Korban meninggal ledakan LPG di Denpasar bertambah jadi tiga orang

Baca juga: Tabung gas meledak di Meulaboh, 5 pekerja rumah makan luka bakar parah

Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |