PBB (ANTARA) - China mendukung upaya reformasi untuk membangun Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang lebih efektif dan pragmatis guna meningkatkan kualitas dan kinerjanya, ungkap Perdana Menteri (PM) China Li Qiang pada Rabu (24/9).
Li menyatakan hal itu dalam pertemuannya dengan Annalena Baerbock, presiden sesi ke-80 Majelis Umum PBB (United Nations General Assembly/UNGA), di sela-sela debat umum UNGA.
PM Li juga menyatakan komitmen teguh China untuk menjunjung tinggi otoritas dan peran PBB.
Saat dunia memasuki periode baru yang ditandai gejolak dan transformasi dengan meningkatnya ketidakstabilan dan ketidakpastian, peran PBB menjadi semakin krusial, tutur Li.
Menyatakan bahwa Presiden China Xi Jinping secara sungguh-sungguh mengajukan Inisiatif Tata Kelola Global (Global Governance Initiative) belum lama ini, Li mengatakan langkah itu bertujuan untuk mendukung PBB dalam menjalankan perannya terkait urusan global dan mendorong negara-negara agar bekerja sama lebih erat dan menangani tantangan zaman secara lebih baik melalui PBB dan mekanisme multilateral lainnya.
China siap meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan PBB dan semua pihak yang terlibat dalam upaya bersama untuk mengimplementasikan Inisiatif Tata Kelola Global, mendorong pembangunan sistem tata kelola global yang lebih adil dan setara, serta membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia, urai PM China tersebut.
Li menyerukan kepada PBB agar mendorong kemajuan secara seimbang dalam tiga pilar utama, yaitu perdamaian, pembangunan, dan hak asasi manusia, dan memberikan perhatian lebih pada agenda pembangunan.
Li menyampaikan bahwa PBB harus meningkatkan tata kelola dalam bidang-bidang yang sedang berkembang (emerging), seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence), dunia maya, kawasan kutub, dan luar angkasa, sembari mempertimbangkan usulan dan tuntutan yang sah dari banyak negara berkembang.
Menyatakan bahwa masalah Taiwan merupakan pokok dari kepentingan inti China, Li menuturkan China yakin Baerbock dan PBB akan terus menjunjung tinggi prinsip Satu China.
Dalam pernyataannya, Baerbock mengatakan bahwa China selalu menjadi pendukung yang teguh dan kuat bagi PBB serta memainkan peran utama dalam mendorong pembangunan global dan mengatasi tantangan global.
Empat inisiatif global yang diusulkan oleh Presiden Xi sangat konsisten dengan tujuan dan prinsip Piagam PBB, tuturnya, sembari berharap dapat bekerja sama dengan China seputar tema UNGA tahun ini, yakni "Bersama lebih baik: 80 tahun dan seterusnya untuk perdamaian, pembangunan, dan hak asasi manusia" (Better Together: 80 years and more for peace, development and human rights), demi memperdalam kerja sama dalam tiga pilar tersebut, terutama dalam bidang pembangunan serta bersama-sama mendorong perjuangan bagi perdamaian dan pembangunan dunia.
Seperti yang telah dinyatakan secara jelas dalam Resolusi UNGA 2758, sesi ke-80 UNGA akan tetap berpegang teguh pada prinsip Satu China, ujar Baerbock.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.