Semarang (ANTARA) - Sejumlah pengusaha menilai bahwa Jawa Tengah merupakan salah satu tempat terbaik untuk berinvestasi karena selama ini merasa aman dan nyaman dalam menanamkan investasinya di provinsi tersebut.
Hal tersebut terungkap dalam ajang Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2025 di Jakarta, Selasa.
Direktur PT Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan Provinsi Jateng sebagai tempat terbaik untuk berinvestasi karena berbagai faktor, seperti lokasi strategis, infrastruktur yang memadai, hingga iklim sosial yang kondusif.
"Pengalaman saya di Jateng, investasi paling cocok. Jateng itu posisinya di tengah, jadi strategis. Infrastruktur lengkap. Upahnya kompetitif. Salah satu pengalaman saya, masyarakatnya memang lebih toleran," katanya.
Ia merasa beruntung memulai berwirausaha di Jateng karena infrastrukturnya bagus, stabilitas sosial politiknya terjaga, dan dinamika masyarakat juga bagus.
Di Jateng, ia memiliki sejumlah usaha seperti hotel, restoran, hingga pusat kebugaran (sport center) sebagai bukti keseriusan perusahaannya membangun daerah.
"Tujuannya bukan hanya bisnis, tapi juga menciptakan lapangan pekerjaan," katanya, seraya menyebutkan telah memberdayakan 150 kelompok tani agar dipasok bahan baku.
Saat ini, pihaknya juga berusaha ikut serta dalam pengembangan kawasan wisata Rawapening di Kabupaten Semarang, karena air merupakan sumber kehidupan penting yang ke depan akan lebih berharga daripada minyak.
Belum lagi, kata dia, pengolahan enceng gondok di Rawapening bisa sangat menguntungkan bagi investor, masyarakat, maupun pemerintah.
Senada, Perwakilan dari PT Selalu Cinta Indonesia Adam mengatakan, sudah lama menanamkan investasinya di Jateng untuk industri padat karya, yaitu produksi alas kaki di Kota Salatiga dan Kabupaten Temanggung dengan ribuan tenaga kerja.
Ia memberikan masukan adanya moda transportasi publik dari pemukiman warga ke sentra industri agar para pekerja tidak semua mengendarai sepeda motor.
Sementara itu, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengatakan siap mengembangkan bus Trans Jateng agar bisa menjangkau lokasi-lokasi dan mengoordinasikan dengan trayek-trayek yang ada supaya saling bersinergi.
Luthfi memaparkan beragam keuntungan menanamkan modal di Jateng yang tak hanya garansi kemudahan soal perizinan, tapi jaminan keamanan dan keuntungan finansial juga di depan mata.
Alasanya, Jateng memiliki sumber daya manusia (SDM) yang melimpah serta kompetitif, maupun sumber daya alam yang bisa digarap.
"Tenaga kerja yang sudah terampil dan sesuai dengan kebutuhan usaha. Mereka dilatih BLK (balai latihan kerja). Sumber daya alam juga banyak dan bisa dikembangkan," katanya.
Baca juga: Gubernur Jateng undang sembilan dubes di CJIBF 2025
Baca juga: Pemprov Jateng dan Singapura jajaki peluang investasi ekonomi hijau
Baca juga: Gubernur Jateng ajak pengusaha Malaysia tingkatkan investasi
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.