Kupang (ANTARA) - Kepolisian Sektor Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur mengingatkan pemakai kendaraan bermotor berhati-hati ketika melintasi Jalan Trans Flores di Kecamatan Wulanggitang yang sempat terdampak banjir lahar hujan bersumber dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
“Pengendara bermotor kami imbau untuk tetap berhati-hati karena jalanan masih licin akibat adanya campuran lumpur dan pasir banjir lahar dingin (lahar hujan),” kata Kapolsek Wulanggitang Iptu Frans Maryanto dihubungi dari Kupang, Kamis.
Dia mengatakan hal itu berkaitan dengan situasi terkini banjir lahar hujan di Kecamatan Wulanggitang pada Rabu (3/12) subuh, yang berujung putusnya jalur transportasi dari Larantuka ke Maumere dan sebaliknya.
Dia mengatakan setelah banjir lahar hujan itu, aparat kepolisian dan TNI bekerja keras membersihkan jalan tersebut dari material banjir lahar hujan.
Baca juga: Getaran banjir lahar hujan Semeru tercatat hampir 2 jam
Bantuan juga datang dari pemkab setempat yang menerjunkan sejumlah alat berat untuk menangani lumpur yang mengendap di jalan.
Dia mengakui kondisi jalan tersebut saat ini belum benar-benar bersih dari lumpur sehingga pemakai kendaraan bermotor harus selalu berhati-hati saat melintasi jalan tersebut.
“Sekarang lagi cerah, tetapi kalau hujan jalanan akan licin sehingga wajib hati-hati,” kata dia.
Dia juga mengimbau masyarakat dan pemakai kendaraan bermotor untuk berhati-hati saat melintasi jalan di Desa Hokeng serta Dulipali.
Berdasarkan informasi dari Pos Pemantau Gunung Lewotobi Laki-Laki masih banyak endapan lumpur dan pasir sisa erupsi di puncak gunung tersebut.
“Kita khawatir jika ada hujan deras lagi dengan intensitas yang banyak akan terjadi lagi banjir lahar dingin,” kata dia.
Baca juga: Badan Geologi imbau warga waspada potensi banjir lahar Gunung Lewotobi
Baca juga: PVMBG rekam getaran banjir lahar hujan Gunung Lewotobi Laki-Laki
Baca juga: BNPB pasang sensor peringatan dini banjir lahar dingin Gunung Semeru
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































