Brebes (ANTARA) - Seratus pengayuh becak berusia lanjut usia di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, menyambut bahagia program bantuan becak listrik dari Presiden Prabowo Subianto karena akan meringankan beban fisik mereka yang rata-rata sudah mulai lemah tenaganya.
"Alhamdulillah dengan adanya program bantuan becak listrik ini, saya bisa mencari rezeki ke depannya dan sukses," kata seorang pengayuh becak Romadhon asal Losari Kabupaten Brebes, Sabtu siang.
Menurut dia, dengan adanya bantuan becak listrik akan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mencari rezeki dan mencukupi kebutuhan keluarganya.
Sebelumnya, kata dia, harus mengayuh becak manual dengan tenaganya padahal kondisi kesehatannya saat itu mulai menurun.
"Akan tetapi, dengan adanya bantuan becak listrik ini kami sekarang tidak perlu membuang energi terlalu banyak. Kadi, bantuan ini sangat membantu," kata pria berusia 62 tahun tersebut.
Wakil Ketua Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (YGSN) Nanik S Deyang mengatakan bahwa Pemerintah berencana membagikan bantuan becak listrik di seluruh kabupaten di Jawa termasuk pada hari ini dibagikan di Kabupaten Brebes.
"Bantuan ini atas keprihatinan Pak Presiden Prabowo melihat banyak lansia yang masih menggenjot becak," katanya.
Menurut dia, keprihatinan Prabowo Subianto kepada pengayuh becak manual ini sejak awal 2024 atau sebelum menjadi Presiden dengan memesan seribu becak listrik PT Len Industri.
Kemudian, kata dia, setelah menjadi Presiden memesan lagi pada PT Pindad sebanyak 3.500 becak listrik yang akan terus dibagi-bagikan pada lansia.
"Intinya, pak Presiden tidak ingin rakyat ada lansia mencari uang dengan ngos-ngosan menggenjot becak di jalan. Karena keterbatasan produksi (becak listrik) akan dibagikan untuk lansia dulu," katanya.
Baca juga: Becak listrik bawa harapan baru para pengayuh becak lansia di Cilacap
Baca juga: Pengemudi becak lansia di Purbalingga terima bantuan becak listrik
Baca juga: Pengayuh becak lansia Banjarnegara terbantu program becak listrik
Pewarta: Kutnadi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
