Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN menyatakan pengasuh tempat penitipan anak (TPA) dengan kompetensi yang berkualitas baik bisa menyelamatkan anak dari ancaman stunting.
"Peran pengasuh diibaratkan sebagai ujung tombak perlindungan anak sejak dini. Mereka menjadi pihak pertama yang berhadapan langsung dengan anak setiap hari sehingga mampu mengenali gejala awal ketika tumbuh kembang anak tidak berjalan sebagaimana mestinya," kata Wamendukbangga/Wakil Kepala BKKBN Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin.
Isyana menyampaikan hal tersebut saat membuka kegiatan Kick Off Ruang Belajar Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) tahun 2025 secara hibrida pada Jumat (12/9).
Dalam rangka meningkatkan kualitas kompetensi pengasuh TPA dan memberikan pelayanan terbaik pada ibu dan anak, Kemendukbangga/BKKBN membentuk Ruang Belajar Tamasya bersama Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM).
Isyana menegaskan, apabila pengasuh memiliki kompetensi melakukan deteksi dini serta menjalin koordinasi dengan baik dengan orang tua maupun tenaga kesehatan, maka banyak anak bisa diselamatkan dari ancaman stunting, hambatan perkembangan, hingga indikasi kemungkinan kekerasan.
Baca juga: Taman Asuh Sayang Anak wujud negara kurangi beban ganda perempuan
Sementara itu, Direktur Utama RSA UGM yang diwakili dr. Ade Febrina Lestari menyampaikan komitmennya untuk mendukung program prioritas Kemendukbangga/BKKBN melalui ruang belajar tersebut yang dilakukan secara daring.
Ade menegaskan pentingnya kapasitas pengasuh dalam mendeteksi dini gangguan tumbuh kembang, mengingat banyaknya kasus anak di RSA UGM yang berkaitan dengan gangguan tumbuh kembang anak, bahkan mencapai 20–30 persen dari total pasien.
"Dengan kemampuan ini, kita bisa mereduksi hampir 70 persen gangguan yang selama ini belum terdeteksi di lingkungan keluarga," katanya.
Ia menambahkan, saat ini semakin banyak anak yang dititipkan di TPA karena jumlah ibu bekerja semakin meningkat. Untuk itu, kualitas pengasuhan dan keterampilan deteksi dini pengasuh harus terus ditingkatkan agar anak-anak mendapatkan layanan tumbuh kembang yang baik, sementara orang tua dapat bekerja dengan tenang.
Program Tamasya merupakan salah satu quick wins Kemendukbangga/BKKBN untuk membantu pengasuhan anak saat orang tua bekerja, sekaligus memastikan mereka tumbuh dalam lingkungan aman, sehat, penuh kasih sayang, dan mendapatkan stimulasi yang tepat.
Baca juga: Kemendukbangga sebut lima indikator utama untuk wujudkan generasi emas
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.