Jakarta (ANTARA) - Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti Nirwono Joga berpendapat masyarakat perlu diberikan edukasi sejak dini untuk mewujudkan masyarakat yang patuh berlalu lintas.
"Edukasi kepada masyarakat itu menjadi bagian penting untuk pembentukan masyarakat yang patuh transportasi. Jadi, kalau kita bicara transportasi yang aman dan selamat tadi dalam jangka panjang, pendidikan harus masuk," kata Nirwono dalam diskusi yang diadakan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, peserta didik sejak jenjang sekolah dasar perlu diedukasi dan dibiasakan disiplin bertransportasi publik maupun pribadi dan berlalu lintas, sehingga diperlukan peran pihak sekolah, khususnya guru.
Baca juga: Pemprov DKI harus optimalkan layanan transportasi publik
Dia mencontohkan Jepang sebagai negara maju sudah mempraktikkan hal itu. Anak-anak pada usia taman kanak-kanak (TK) sudah diajari tentang aturan berjalan kaki di trotoar, menyeberang dan berlalu lintas.
"Anak-anak belajar jalan kaki di trotoar, menyeberang, menggunakan transportasi publik itu kan dari TK. Yang sampai dengan sekarang kemudian bangsa Jepang kelihatan seperti disiplin. Itu kan bukan tiba-tiba," paparnya.
Nirwono menuturkan, jalur edukasi bisa membutuhkan waktu 20 tahun untuk dapat terlihat hasilnya. Di sinilah, kekuatan sosial memanfaatkan teknologi bisa ikut didorong.
Baca juga: Polrestro Jaktim edukasi petugas Gulkarmat soal etika berlalu lintas
"Suka tidak suka kalau kita mau cara instan yang cepat juga, maka 'no viral, no justice' itu salah satu kunci," ujar Nirwono.
Hal lain yang tak kalah penting, tambah dia, yakni kebijakan pemerintah. Dia berharap pemerintahan saat ini dapat membuat rencana atau semacam grand design terkait pengembangan transportasi Indonesia dalam lima tahun ke depan.
Terkait dengan upaya mewujudkan masyarakat patuh berlalu lintas, Wakil Ketua Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno sependapat dengan Nirwono bahwa edukasi dan peran guru dibutuhkan.
Baca juga: Aturan batas usia kendaraan sulit diterapkan di Jakarta
"Gurulah yang melaksanakan. Kami paling hanya memberikan materinya. Nanti guru punya teknologi pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan anak-anak," ujarnya.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025