Pengamat: Usulan Xi dalam perjuangan iklim tunjukkan keteguhan tekad

1 week ago 16

Beijing (ANTARA) - Presiden China Xi Jinping pada Rabu (23/4) membagikan pandangannya kepada komunitas internasional tentang bagaimana negara-negara di seluruh dunia dapat bersatu menghadapi perubahan iklim dalam Pertemuan Para Pemimpin tentang Iklim dan Transisi yang Adil.

Memuji seruan Xi akan multilateralisme, penguatan kerja sama, transisi yang adil, dan tindakan berorientasi hasil, para pengamat mengatakan bahwa usulan Xi telah memperkuat keyakinan dalam mengatasi tantangan lingkungan paling mendesak di dunia ini secara bersama-sama.

Saat memaparkan visi pembangunan hijau China dan mengumumkan aksi iklim negaranya dalam pidato videonya, Xi menegaskan tekad China untuk bermitra dengan berbagai pemangku kepentingan dalam membangun dunia yang bersih, indah, dan berkelanjutan.

"Selama kita meningkatkan keyakinan, solidaritas, dan kerja sama, kita akan mampu mengatasi berbagai hambatan dan terus memajukan tata kelola iklim global serta semua upaya progresif di dunia," kata Xi.

"Dalam dunia yang penuh gejolak, pesan dari Beijing itu memproyeksikan visi yang jelas tentang arah yang seharusnya dituju dunia," ujar Putra Adhiguna, direktur pelaksana Energy Shift Institute Indonesia.

Putra mengatakan bahwa "pengakuan yang penuh hormat atas perbedaan kebutuhan dari berbagai negara dan perlunya berbagi hasil dari pembangunan hijau disambut baik oleh banyak negara."

Senada dengan itu, mantan sekretaris jenderal (sekjen) Kamar Dagang dan Industri Bangladesh China Al Mamun Mridha mengatakan bahwa "penekanan Xi pada multilateralisme dan pendalaman kerja sama internasional adalah hal yang tepat waktu dan patut diapresiasi."

Perubahan iklim merupakan tantangan global yang mendalam yang tidak dapat ditangani oleh satu negara saja secara terpisah, kata Mridha.

Dia menambahkan bahwa penekanan pada transisi yang adil sangat penting bagi negara berkembang seperti Bangladesh, di mana pertumbuhan ekonomi harus diupayakan bersamaan dengan keberlanjutan lingkungan.

Dalam pidatonya, Xi mengatakan bahwa China akan mengumumkan kontribusi yang ditentukan secara nasional untuk 2035 yang mencakup semua sektor ekonomi dan semua gas rumah kaca sebelum Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Belem, Brasil.

Selanjutnya, Xi juga menegaskan bahwa seberapapun dunia berubah, China tidak akan memperlambat aksi iklimnya, tidak akan mengurangi dukungannya terhadap kerja sama internasional, dan tidak akan menghentikan upayanya untuk membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia.

Foto udara yang diambil pada 11 Januari 2025 menunjukkan ladang angin lepas pantai di dekat pantai Yancheng, Provinsi Jiangsu, China timur. (ANTARA/Xinhua/Wang Yan)

Komitmen berkelanjutan China untuk memangkas emisi adalah hal yang "sangat penting" bagi aksi iklim global, kata Sekjen PBB Antonio Guterres.

"Ini adalah salah satu pertemuan kepala negara paling beragam yang difokuskan secara eksklusif pada iklim dalam beberapa waktu terakhir. Namun, saya mendengar satu pesan yang menyatukan untuk bertindak," ujar Guterres dalam konferensi pers setelah pertemuan iklim daring tersebut.

"Dunia terus melangkah maju menuju emisi nol bersih," kata Gareth Redmond-King, kepala Program Internasional di Energy and Climate Intelligence Unit, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Inggris.

"Negara-negara yang berkomitmen untuk menetapkan target iklim baru menunjukkan bahwa proses multilateral, dengan segala rintangannya, masih terus berjalan," ujar Redmond-King.

"Menjunjung tinggi multilateralisme, mendorong transisi yang adil, dan berbagi inovasi hijau adalah hal yang penting untuk masa depan yang aman dan sejahtera," kata Nanda Kumar Janardhanan, wakil direktur bidang iklim dan energi di Institute for Global Environmental Strategies yang berbasis di Jepang.

"Bersama-sama, dunia dapat membangun sebuah planet tangguh yang melayani kesejahteraan seluruh umat manusia," ucap Janardhanan.

Pewarta: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |