Jakarta (ANTARA) - Banyak orang merasa sudah membaca dengan baik, namun tak sadar bahwa kebiasaan kecil yang keliru justru memperlambat kecepatan bacanya.
Padahal, membaca adalah keterampilan dasar yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama di era informasi yang serba cepat seperti sekarang.
Sayangnya, masih banyak pembaca yang tanpa disadari melakukan kesalahan umum saat membaca, seperti mengulang kata dalam hati atau terlalu sering kembali ke kalimat sebelumnya.
Jika dibiarkan, kebiasaan ini tidak hanya membuat proses membaca menjadi lambat, tetapi juga menurunkan efektivitas pemahaman terhadap bacaan.
Lantas, apa saja kesalahan umum saat membaca? Simak penjelasannya berikut ini, yang telah dilansir dari berbagai sumber.
Baca juga: Ini alasan mengapa orang sukses punya kebiasaan baca buku
Kesalahan umum saat membaca ini mempengaruhi kecepatan baca
1. Melafalkan bacaan (vokalisasi)
Vokalisasi adalah kebiasaan mengucapkan kata demi kata saat membaca. Setiap orang memiliki tingkat vokalisasi yang berbeda, tergantung seberapa keras suara yang dihasilkan.
Namun, kebiasaan ini justru memperlambat kecepatan membaca karena prosesnya menjadi secepat orang berbicara, bukan secepat kemampuan otak memproses tulisan.
2. Menggerakkan bibir saat membaca
Kebiasaan ini mirip dengan vokalisasi, hanya saja tidak disertai dengan suara. Bibir tetap bergerak mengikuti bacaan, seolah-olah sedang melafalkan dalam diam. Meski terdengar sepele, gerakan ini tetap membuat kecepatan membaca menurun karena otak harus menunggu alat bicara menyelesaikan gerakan.
3. Menggerakkan kepala mengikuti teks
Sebagian orang terbiasa menggerakkan kepala dari kiri ke kanan seiring dengan jalannya bacaan. Gerakan ini secara tidak langsung menghambat kecepatan membaca karena membutuhkan waktu ekstra. Jika kebiasaan ini dihilangkan, pembaca bisa mulai melatih diri untuk menangkap beberapa kata sekaligus dalam satu pandangan.
4. Membaca ulang (regresi)
Regresi adalah kecenderungan untuk kembali membaca bagian yang sudah dilewati karena merasa belum memahaminya dengan baik. Meski bertujuan untuk memperjelas isi bacaan, kebiasaan ini justru memperlambat proses membaca secara keseluruhan dan sering kali terjadi karena kurangnya fokus.
Baca juga: 7 manfaat baca buku, jaga kesehatan hingga emosional
5. Membaca dalam hati terlalu mendalam (subvokalisasi)
Subvokalisasi terjadi saat seseorang membaca dalam hati dengan membayangkan atau menghayati tiap kata seolah sedang diucapkan. Bila dilakukan secara berlebihan, hal ini bisa memperlambat ritme membaca karena otak terjebak pada pemrosesan kata per kata, bukan secara keseluruhan.
6. Kebiasaan menunjuk baris saat membaca
Dalam membaca yang efektif, sebenarnya kita tidak perlu melafalkan atau memperhatikan setiap kata secara detail untuk memahami isi bacaan. Namun, masih banyak orang yang tanpa sadar terbiasa menunjuk baris demi baris saat membaca. Kebiasaan ini justru membuat otak bekerja kurang efisien dalam menyerap informasi dan memperlambat waktu membaca.
Menurut teori associative memory, otak manusia mampu menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang telah tersimpan sebelumnya, sehingga kita sebenarnya bisa memahami isi kalimat hanya dengan melihatnya sekilas.
Untuk itu, kebiasaan menunjuk baris dapat dikurangi dengan menggunakan teknik skimming dan scanning. Skimming membantu menangkap inti atau gagasan utama dari sebuah bacaan, sementara scanning digunakan untuk mencari informasi tertentu secara cepat tanpa perlu membaca seluruh teks.
Dengan memahami berbagai kebiasaan yang tanpa disadari memperlambat kecepatan membaca, Anda bisa mulai memperbaikinya secara bertahap. Hasilnya, kemampuan membaca akan menjadi lebih cepat dan efisien tanpa mengorbankan pemahaman isi bacaan.
Baca juga: Tips menumbuhkan minat membaca di era digital
Baca juga: Komunitas literasi hibur pemudik di Terminal Kampung Rambutan
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025