Pengamat: Internasional antusias dengan Indo Defence 2025

3 months ago 27

Jakarta (ANTARA) - Pengamat pertahanan dan keamanan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES) Khairul Fahmi mengatakan pelaku industri​​​​​​internasional dan perwakilan militer dari mancanegara sangat antusias mengikuti gelaran Indo Defence 2025 yang berlangsung pekan lalu.

Menurut Fahmi, antusias itu terlihat dari lahirnya 55 nota kesepahaman atau MoU dari pameran alat utama sistem senjata (alutsista) bertaraf internasional itu. MoU itu meliputi kerja sama pengembangan teknologi perang antar industri pertahanan lokal dan luar negeri.

Fahmi menilai, tingginya antusiasme dunia internasional akan Indo Defence dikarenakan Indonesia berstatus sebagai negara non blok. Kondisi ini membuat Indonesia tidak terlibat dengan konflik apapun sehingga ajang ini dianggap netral bagi kalangan industri pertahanan dunia.

“Posisi Indonesia sebagai negara non-blok yang terbuka terhadap semua pihak membuat Indo Defence dilihat sebagai platform netral yang bernilai tinggi,” kata Khairul Fahmi saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.

Kondisi ini, lanjut Fahmi, bisa menjadi celah bagi negara-negara yang sebelumnya berseberangan secara blok politik untuk berdamai dan berkolaborasi dalam kerja sama militer.

Baca juga: Upaya Indonesia jadi juru damai dunia melalui "Indo Defence" 2025

Selain itu, lanjut Fahmi, ajang ini juga memberi kesempatan bagi industri pertahanan dunia untuk menjalin kerja sama dengan pemerintah maupun industri pertahanan dalam negeri.

Dengan demikian, kerja sama dengan skema Transfer of Technology (ToT) atau offset atau pengembangan teknologi dengan cara peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) bisa terwujud.

Kondisi ini tentu akan memberikan dampak baik bagi kemajuan industri pertahanan lokal.

Fahmi berharap gelaran Indo Defenece selanjutnya dapat berjalan lebih baik lagi demi meningkatnya eksistensi kekuatan pertahanan Indonesia di mata dunia.

Untuk diketahui, gelaran Indo Defence tahun ini digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Pameran berskala internasional dihadiri oleh 1.180 perusahaan industri dari 55 negara seluruh dunia. Tidak hanya berhasil melahirkan 55 MoU, ajang ini juga berhasil merampungkan penandatanganan 17 nota kerja sama pertahanan antara pemerintah dengan industri pertahanan dalam negeri.

Pewarta: Walda Marison
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |