Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta optimistis mengeliminasi tuberkulosis (TB) di Ibu Kota, salah satunya dengan pelibatan masyarakat, termasuk kader dan generasi muda.
"Keterlibatan aktif seluruh pihak menjadi kunci keberhasilan dalam upaya penanggulangan TB. Dengan sinergi yang baik antara pemerintah, tenaga kesehatan, kader, serta generasi muda, kami optimistis dapat mempercepat langkah menuju eliminasi TB," kata Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta Iin Mutmainnah.
Dalam Sosialiasi Stop Tuberkulosis (TB) di Jakarta, Rabu, dia mengatakan TB tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga pada ketahanan keluarga dan kualitas hidup masyarakat.
Untuk itu, sambung dia, kader memiliki peran penting, yakni sebagai ujung tombak yang hadir langsung di tengah masyarakat guna membantu edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang TB, menemukan kasus, mendampingi pasien serta memastikan pengobatannya dijalani hingga tuntas.
Kader juga berperan dalam menghapus stigma dan memberikan dukungan moral bagi pasien beserta keluarganya.
"Para kader diharapkan bisa menjadi mitra kerja di dalam gerakan Stop TB agar kita bisa menuntaskan, dan pastinya berupaya menurunkan, dan stop prevalensi angka TB di DKI Jakarta," ujar Iin.
Baca juga: Rano sebut program Pemprov fokus tuntaskan kasus tuberkulosis
Sementara itu, melalui Forum Genre, Forum Anak dan Karang Taruna, dia menilai semangat hidup sehat dapat disebarkan di kalangan generasi muda sehingga kesadaran kolektif terhadap bahaya TB semakin kuat.
Lebih lanjut, dia menegaskan kehadiran pemerintah dalam setiap upaya penanggulangan hingga eliminasi TB. Namun, pemerintah juga membutuhkan partisipasi dan peran serta dari seluruh komponen masyarakat, khususnya para kader dan tokoh-tokoh masyarakat yang peduli dengan kesehatan.
Saat ini, Pemprov DKI memiliki Tim Percepatan Penanggulangan TB yang melibatkan perangkat daerah, unsur organisasi profesi, unsur asosiasi fasilitas pelayanan kesehatan, dan unsur mitra penanggulangan TB.
Per Juli 2025, kasus TB di Jakarta mencapai 36.825 kasus. Dari jumlah tersebut, 676 kasus di antaranya merupakan TB resistan obat (RO) atau kebal terhadap obat TB lini pertama sehingga memerlukan pengobatan berbeda, lebih lama, dan kompleks dibandingkan TB biasa.
Baca juga: Memutus rantai penularan TBC dari rumah ke rumah
Baca juga: DKI telah temukan 20 ribu lebih penderita TBC
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.