Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu membuat satuan tugas (satgas) dan sekretariat bersama (sekber) guna percepatan realisasi Satuan Pelayanan Pemantauan Pemenuhan Gizi (SPPG).
"Kita juga membangun sekretariat bersama, sehingga ada tempat kita untuk berkumpul untuk mengevaluasi setiap program dimana letak kesulitan di satu daerah dan kemudian targetnya (untuk jumlah SPPG se-Provinsi Bengkulu), Insya Allah akan tercapai," kata Gubernur Bengkulu Helmi Hasan di Bengkulu, Jumat.
Gubernur Helmi mengatakan pemerintah pusat telah menginstruksikan kepada seluruh kepala daerah untuk segera mengkonsolidasikan agar target pembangunan SPPG bisa segera tercapai.
Baca juga: Pemprov Bengkulu nyatakan 28 SPPG siap beroperasi
"Nah kemarin kita sudah buat SK. SK di tingkat provinsi dan kita juga minta wali kota, bupati, membuat hal seperti itu. Nah kemudian setelah ada payung hukumnya, ada pengurusnya, maka sekarang tinggal mengkonsolidasikan soal lahannya," kata Helmi
Saat ini sebanyak 28 SPPG di Bengkulu siap beroperasi pada pertengahan Agustus 2025.
Beroperasinya 28 SPPG tersebut, kata dia, tentunya akan mempercepat pemerataan siswa yang mendapatkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bengkulu.
Baca juga: Kapolda Bengkulu: SPPG MBG Polres Rejang Lebong siap beroperasi
Penjabat (Pj) Sekda Bengkulu Herwan Antoni menegaskan Pemprov Bengkulu bergerak cepat menyiapkan infrastruktur dan kelembagaan untuk mendukung operasional SPPG. Pembentukan tim satgas percepatan telah dilakukan dengan melibatkan koordinasi lintas sektor hingga tingkat kabupaten/kota.
"Tim Bengkulu sudah membuat satgas percepatan. Kami sudah dua kali rapat mengundang wali kota dan bupati untuk memastikan keselarasan langkah di lapangan. Dari target 143 SPPG di 129 kecamatan, dalam dua minggu terakhir sudah terbangun 28 unit yang siap operasional," ujar Herwan.
Baca juga: DPR RI dan BGN lakukan sosialisasi Program MBG di Bengkulu
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
