Pemkot Makassar wujudkan kota inklusif disabilitas

1 month ago 5

Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), bertekad mewujudkan Kota Makassar sebagai kota inklusif atau ramah disabilitas.

Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin saat menerima kunjungan dari Yayasan Kota Kita Surakarta di Makassar, Rabu, mengatakan, tawaran kerja sama yang dipaparkan sejalan dengan visi misinya yakni menjadikan Makassar Kota Inklusif.

"Kami menyambut dan mendukung penuh kegiatan Yayasan Kota Kita di Makassar," ujarnya.

Wali Kota Makassar menyambut baik kerja sama ini dan menegaskan komitmennya untuk mendukung upaya mewujudkan Kota Makassar yang ramah dan setara bagi semua warganya, tanpa terkecuali.

Munafri mengatakan Makassar adalah salah satu kota besar di Indonesia yang mempunyai kemajemukan dan toleransi tinggi.

Sementara itu, Lokal Fasilitator Kota Kita Edi Ariadi menjelaskan program ini merupakan kerja sama antara Yayasan Kota Kita dan Pemerintah Kota Makassar, yang bertujuan mewujudkan Gerakan Kota Inklusif Makassar.

"Program tersebut berlangsung dari April 2025 hingga Desember 2026 dan mengusung dua inisiatif utama," ujarnya.

Baca juga: Kadisdik Makassar sebut seluruh disabilitas punya akses ke pendidikan

Inisiatif pertama berkaitan dengan profiling Kota Makassar inklusif disabilitas, yakni memetakan persebaran penyandang disabilitas di Kota Makassar untuk mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai kondisi, tantangan, dan aspirasi mereka.

"Profil ini diharapkan menjadi landasan data bagi pemangku kepentingan dalam menyusun Rencana Aksi Daerah Penyandang Disabilitas Kota Makassar 2025–2030," kata Edi.

Inisiatif berikutnya adalah memperkuat kapasitas organisasi penyandang disabilitas di Kota Makassar melalui kegiatan pelatihan dan diskusi strategis.

"Program ini bertujuan membangun kolaborasi yang lebih erat antara organisasi penyandang disabilitas dengan Pemerintah Kota Makassar, sehingga dapat menghasilkan rekomendasi teknis untuk mendukung implementasi rencana aksi daerah tersebut," ujarnya.

Menurut dia, program ini mendapat dukungan dari Kementerian Dalam Negeri, Komisi Nasional Disabilitas, serta bermitra dengan Ford Foundation, UNESCO, dan Terdisk sebagai mitra utama penyandang disabilitas di Kota Makassar.

Selain pemetaan, kata dia, hasil profiling nantinya tidak hanya menampilkan peta persebaran penyandang disabilitas, tetapi juga mengkontekstualisasikan isu-isu strategis yang mereka hadapi.

Baca juga: Wali Kota Probolinggo berbagi pengalaman membangun kota inklusif

Isu-isu itu antara lain akses pendidikan, kesempatan kerja, partisipasi politik dan sosial, layanan kesehatan dan rehabilitasi, informasi dan komunikasi, kebencanaan, serta berbagai aspek lain yang mempengaruhi kualitas hidup mereka.

"Kami berharap hasil profiling ini dapat terintegrasi dengan program-program pemerintah yang sudah ada, sekaligus menjadi acuan dalam merumuskan kebijakan sektoral berbasis bukti," ucap Edi.

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |