Pemkot Bogor: Pengelola pengaduan ujung tombak komunikasi pemerintah

1 day ago 2
Kami memberikan semangat kepada tim media sosial Kota Bogor, karena mereka inilah yang menjadi ujung tombak informasi dan komunikasi dengan masyarakat. Mereka adalah penerima aduan masyarakat, dari merekalah kita tahu bagaimana menindaklanjuti harapa

Kota Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, menilai pengelola media sosial dan admin layanan pengaduan merupakan ujung tombak komunikasi pemerintah dengan masyarakat.

Wali Kota Bogor Dedie Rachim menegaskan pentingnya memperkuat kolaborasi antarlembaga agar informasi publik dapat tersampaikan secara cepat dan penanganan aduan warga berlangsung lebih efektif.

“Kami memberikan semangat kepada tim media sosial Kota Bogor, karena mereka inilah yang menjadi ujung tombak informasi dan komunikasi dengan masyarakat. Mereka adalah penerima aduan masyarakat, dari merekalah kita tahu bagaimana menindaklanjuti harapan warga agar bisa cepat terselesaikan,” ujar Dedie sebagaimana disampaikan Diskominfo Kota Bogor di Bogor, Sabtu.

Sebelumnya, Diskominfo Kota Bogor menyelenggarakan kegiatan kopi darat Juru Bicara Digital, Admin Pengaduan SiBadra, dan SP4N LAPOR (Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional - Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat), di Balai Kota Bogor.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh puluhan admin media sosial dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), BUMD, kecamatan, kelurahan hingga puskesmas, serta para pengelola kanal pengaduan resmi milik Pemkot Bogor.

Wali Kota Bogor menjelaskan betapa pentingnya peningkatan koordinasi antar OPD (Organisasi Perangkat Daerah) agar penanganan aduan tidak terpusat pada satu dinas saja.

Menurut Dedie, antar-admin OPD itu perlu saling berbagi pengetahuan, termasuk dalam pengembangan konten antarpengelola media sosial OPD.

“Perlu ditingkatkan komunikasi antar- OPD, jadi tidak semuanya kemudian hanya fokus pada dinas tertentu saja, harus bisa saling memberikan kontribusi, pengetahuan, dukungan,” katanya.

Dedie Rachim juga menyoroti kebutuhan pembuatan konten berbahasa Inggris atau asing untuk memenuhi permintaan informasi dari masyarakat internasional yang ingin mengenal Kota Bogor lebih jauh.

Ia menegaskan bahwa kondisi ini menjadi peluang bagi Pemkot Bogor untuk mulai memperluas jangkauan komunikasi publik, terlebih lagi, saat ini Kota Bogor sudah sering menjadi tuan rumah pada acara berbasis internasional.

“Ada kebutuhan dari masyarakat internasional untuk mengenal Bogor lebih banyak lagi. Terutama informasi tentang museum, Kebun Raya, dan objek wisata lain. Jadi ini kesempatan kita untuk mulai menggarap konten yang bisa diakses oleh masyarakat dari mancanegara,” kata Dedie Rachim.

Ia juga memaparkan bahwa jenis aduan yang paling sering diterima Pemkot Bogor berkisar pada kemacetan, kebersihan, pedagang kaki lima, angkutan umum, parkir liar, jalan berlubang, hingga saluran air mampet.

Ia memastikan bahwa seluruh laporan telah memiliki SOP penanganan yang terus diperbaiki agar penyelesaiannya semakin cepat dan terkoordinasi.

Kepala Diskominfo Kota Bogor, Rudiyana menyebutkan bahwa saat ini terdapat 156 juru bicara digital yang tersebar di seluruh OPD, BUMD, kecamatan, kelurahan hingga puskesmas.

Baca juga: Pemkot Bogor catat nilai 99,28 pada indeks reformasi hukum 2025

Baca juga: Peringati Harkannas 21 November, Wali Kota Bogor tebar ikan

Pewarta: Budi Setiawanto
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |