Sigi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah menetapkan masa tanggap darurat bencana banjir di Desa Namo Kecamatan Kulawi selama 14 hari.
"Mulai hari ini tanggal 15 sampai 28 Agustus 2025 sebagai tanggap darurat bencana banjir di Desa Namo Kulawi, dan kami memastikan seluruh layanan di posko lapangan sudah bisa berfungsi untuk melayani masyarakat," kata Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi kepada awak media di Kulawi, Jumat.
Ia mengemukakan pemerintah daerah sudah mulai menyalurkan bantuan logistik untuk masyarakat yang terdampak banjir bandang di Desa Namo khususnya yang berada di posko pengungsian.
Menurut dia, hingga saat ini akses jalan Poros Palu-Kulawi belum dapat dilintasi kendaraan karena masih dalam proses pembersihan menggunakan alat berat dari material sisa banjir berupa kayu dan lumpur.
Baca juga: Pemkab Sigi salurkan bantuan logistik untuk warga Desa Namo Kulawi
"Targetnya Sabtu besok ruas jalan Poros Palu-Kulawi di Desa Namo yang tertimbun material banjir sudah bersih dan dapat dilintasi kendaraan kembali seperti sedia kala," ucapnya.
Ia menuturkan sebanyak tiga alat berat dari pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi dan Balai Wilayah Sungai Sulawesi III sudah berada di lokasi bencana banjir tersebut.
"Jadi alat berat dari Pemkab Sigi sudah berada di lokasi sejak pagi dan nantinya akan ada alat berat lainnya dari BWS Sulawesi III dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah untuk membersihkan jalan poros Palu-Kulawi, sehingga paling lambat besok jalan di Desa Namo sudah fungsional dan kembali seperti biasa," sebutnya.
Samuel menyebutkan pihaknya segera melakukan pendataan terhadap rumah warga yang rusak untuk selanjutnya diberikan bantuan.
Baca juga: Satu korban banjir bandang Sungai Klawing Purbalingga belum ditemukan
"Untuk rumah rusak akibat banjir akan segera dilakukan pendataan oleh BPBD Sigi dan akan dibantu sesuai dengan ketentuan yang berlaku," katanya.
Ia menjelaskan seluruh pengungsi terkumpul dalam satu titik yakni di posko lapangan yang terdiri dari pos kesehatan, dapur umum, tempat penyimpanan dan bantuan distribusi logistik.
Baca juga: Pemkab Sigi turunkan alat berat atasi dampak banjir Kulawi
"Jadi posko lapangan akan menjadi titik distribusi logistik bantuan untuk masyarakat selama masa tanggap darurat tersedia dan cukup," ujarnya.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sigi untuk total rumah rusak akibat banjir di Desa Namo sebanyak delapan unit terdiri atas rumah hilang, tiga unit rusak berat dan tiga lainnya rusak ringan.
Kerusakan infrastruktur lainnya di wilayah itu seperti dua jembatan rusak, dua plat duiker, jaringan pipanisasi air bersih dan jaringan listrik.
Sementara jumlah pengungsi terdapat 29 kepala keluarga dengan 122 jiwa.

Pewarta: Moh Salam
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.