Pemerintah manfaatkan dukungan AI dalam digitalisasi layanan Perlinsos

2 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Digital memanfaatkan dukungan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan pembelajaran mesin dalam digitalisasi sistem layanan Perlindungan Sosial atau Perlinsos.

Direktur Aplikasi Pemerintah Digital Direktorat Jenderal Teknologi Pemerintah Digital Kementerian Komunikasi dan Digital Yessi Arnaz Ferari mengatakan bahwa pemanfaatan AI akan membantu pengolahan data dalam jumlah besar.

"Tahap awal adalah menyusun algoritma penargetan. Setelah jelas, AI akan membantu mengolah data dalam jumlah besar," katanya sebagaimana dikutip dalam keterangan pers kementerian yang dikonfirmasi pada Jumat.

"Penerapan sederhana yang sudah berjalan adalah face recognition untuk verifikasi identitas penerima," kata Yessi.

Sistem digitalisasi Perlinsos akan menjadi pintu masuk utama data calon penerima bantuan sosial yang terintegrasi dengan berbagai sistem pemerintah.

Baca juga: Pemerintah bakal gelontorkan Rp508 triliun untuk perlindungan sosial

Menurut Yessi, sistem digitalisasi Perlinsos didukung oleh "tol digital" berupa Sistem Penghubung Layanan Pemerintah (SPLP) yang dikembangkan untuk mengintegrasikan aplikasi dan data antar-instansi pemerintah.

"Fungsi SPLP adalah menginteroperasikan data agar lebih valid, terstandardisasi, dan efisien. Dengan SPLP, cukup satu hub untuk menghubungkan berbagai aplikasi sehingga layanan lebih efektif," kata Yessi.

Ia menyampaikan bahwa SPLP akan menjadi jalur utama integrasi dan pertukaran data lintas kementerian/lembaga.

Sistem itu akan memudahkan kolaborasi antar kementerian/lembaga dalam menjalankan program perlindungan sosial.

Dengan sistem yang terintegrasi, proses verifikasi data penerima bantuan sosial dari pemerintah bisa lebih cepat, transparan, dan akuntabel.

"Kalau sistem sudah terintegrasi, kita tidak hanya mempercepat penyaluran, tapi juga meningkatkan kepercayaan masyarakat. Negara hadir memastikan data mereka digunakan dengan benar," kata Yessi.

Dia juga mengatakan bahwa pemerintah memprioritaskan perlindungan data pribadi dalam digitalisasi sistem layanan Perlinsos.

Kementerian Komunikasi dan Digital berupaya memastikan keamanan data dalam tiga fase, yakni saat disimpan, saat dikirim, dan saat digunakan.

"Semua tahapan itu dijaga dengan standar keamanan yang ketat serta kepatuhan regulasi," katanya.

Dengan dukungan SPLP, tata kelola data yang ketat, serta pemanfaatan teknologi AI, Perlinsos diharapkan menjadi sistem yang lebih cepat, akurat, dan aman.

Baca juga: Uji coba Digitalisasi Bansos dilaksanakan di dua desa di Banyuwangi

Baca juga: Agen Perlinsos dilatih intensif oleh Gugus Tugas KPTDP di Banyuwangi

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |