Makassar (ANTARA) - Pemerintah Australia melalui Konjen Australia Todd Dias meluncurkan program KINETIK NEX di Makassar untuk mendukung Wirausaha dan Inovasi Iklim.
"Peluncuran program ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kota Makassar selaku tuan rumah dalam mengakomodasi 15 star up atau pelaku usaha yang terpilih," kata Todd Dias di Makassar, Rabu.
Dia mengatakan, program ini bertujuan mendukung usaha kecil dan menengah (UKM) serta mendorong solusi iklim lokal yang inovatif.
Ia mengapresiasi pemerintah Kota Makassar bersedia menjadi tuan rumah dan merasa senang atas sambutan pada Kota Makassar terpilih sebagai lokasi peluncuran program ini.
Baca juga: Konjen Australia gelar festival 'Gig on the green' di Makassar
Sementara itu, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menekankan pentingnya kolaborasi antara Pemerintah Kota Makassar dengan Australia di berbagai sektor strategis, mulai dari pengembangan wirausaha, pengelolaan sampah, hingga transisi menuju energi bersih.
Hal ini disampaikan Munafri saat menghadiri peluncuran Program Inkubasi KINETIK Nex Kewirausahaan yang digelar oleh Konsulat Jenderal Australia di Makassar.
Munafri mengatakan, Kota Makassar ini adalah pintu gerbang Indonesia Timur. Sebagai kota besar, Makassar bukan hanya harus berbenah, tetapi juga harus tampil menarik di mata nasional dan internasional.
"Karena itu, kami di Makassar terus membuka diri untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Australia," ujar Munafri.
Baca juga: Pemkot Makassar dan Konjen Australia berkolaborasi dalam program RISE
Dia juga menyambut baik dukungan Pemerintah Australia yang menyalurkan pendanaan sekitar Rp1,6 miliar bagi lima star up terbaik dari 15 star up yang mendapatkan pendampingan dari pemerintah Australia melalui Program KINETIK Nex.
"Saya berharap program ini bisa memberi hasil maksimal bagi para wirausahawan dan membuka akses pendanaan yang lebih luas," ungkapnya.

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.