Perkuat kolaborasi di UMKM Fiesta 2025, bukan sekadar seremoni

2 hours ago 2

Makassar (ANTARA) - Ada sesuatu yang menarik setiap kali pemerintah daerah, usaha besar, dan UMKM duduk dalam satu ruangan. Selalu ada pertanyaan yang menggantung, benarkah kolaborasi akan berjalan, atau sekadar seremoni yang berakhir di spanduk?

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Selatan bersama pihak swasta kembali menggelar UMKM Fiesta 2025 di Kota Makassar pada 14–16 November 2025.

Kegiatan ini menghadirkan perwakilan pelaku UMKM dari 16 kabupaten/kota dan menjadi ruang kolaborasi antara pemerintah, usaha besar, dan sektor UMKM.

Pemangku Analisis Kebijakan Ahli Muda DPMPTSP Provinsi Sulsel Nirmala Sari Haya menyampaikan UMKM Fiesta merupakan bagian dari komitmen mendorong kemitraan strategis antara usaha besar dan UMKM.

Dengan dukungan pendanaan kegiatan ini berasal dari Mercure dan BRI sebagai wujud sinergi sektor swasta dan BUMN melalui skema kolaboratif, bukan dari APBD.

Di ajang itu ada pelatihan koperasi, kelas menjahit, inkubator kuliner dan bisnis, dan kunjungan ke Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) hingga lokakarya Eco Enzim. Ada pula kompetisi konten digital branding berbasis kecerdasan buatan (AI), kompetisi memasak, serta fashion show yang menggugah kreativitas.

Adapun produk lokal daerah yakni kuliner seperti sirup markisa dan berbagai macam oleh-oleh khas seperti kerupuk bawang, kacang telur, bannang-bannang, serta produk dari sektor lain dari kerajinan.

Ribuan langkah kecil ini bila digabungkan akan mampu mendorong UMKM selayang lebih maju.
Para peserta menegaskan kebutuhan utama UMKM antara lain akses, ruang tampil, dan kesempatan belajar tanpa biaya.

Seorang pengusaha UMKM binaan Darma Wanita menyebut kegiatan ini sebagai jendela yang akhirnya dibuka karena memberikan promosi gratis sekaligus pengalaman belajar dari program pemerintah dan mitra usaha besar.

Dari Kabupaten Luwu, ada Ambo Ewa, pemilik brand Kopi Solaku. Kopi arabika asal Gunung Latimojong yang ditanam di dataran tinggi dan dikenal punya aroma cokelat, rempah, dengan keasaman stabil. Dia menyampaikan optimisme dan rencana ekspansi usaha hingga Asia Tenggara.

Ia berharap UMKM di Sulawesi Selatan bisa terus tumbuh, besar, dan berkembang melalui kolaborasi seperti di ajang UMKM Fiesta ini, sekaligus memperkuat posisi produk lokal di pasar nasional maupun internasional.

Salah satu peserta yang menarik perhatian adalah Geopark Maros Pangkep, yang kini menyandang status UNESCO Global Geopark. Melalui tenannya, tim Geopark menghadirkan wisata dan edukasi geologi, sekaligus beberapa cemilan dari hasil usaha kecil masyarakat sekitar.

Kehadiran mereka dinilai sebagai langkah penting untuk menghubungkan sektor pariwisata dan UMKM, serta memperluas jangkauan promosi geopark di pasar nasional bahkan internasional.

"Harapannya, kita ingin memastikan bahwa UMKM tidak kerdil di negeri sendiri, mampu membuka ekosistem yang saling menguatkan UMKM," ujar Nirmala.

Menurut dia, kegiatan kolaboratif ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain, terutama dalam mendorong UMKM untuk mengambil peran strategis dalam ekonomi lokal.

Nirmala pun berharap kegiatan seperti ini tidak berhenti pada seremoni tahunan.

Sulawesi Selatan membutuhkan panggung seperti ini bukan seremonial, melainkan arena. Bukan pameran, melainkan proses. Jika format seperti ini berlanjut, UMKM Sulawesi Selatan bukan hanya naik kelas. Mereka akan menjadi wajah baru ekonomi daerah, dinamis dan otonom. Tak lagi sekadar pelengkap tetapi penggerak.


Produk lokal

UMKM Fiesta 2025 yang merupakan rangkaian dari HUT ke-418 Kota Makassar itu memamerkan sejumlah produk lokal unggulan dari pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).

"Kegiatan Gebyar UMKM Fiesta 2025 bukan sekadar ajang pameran produk lokal, melainkan gerakan bersama untuk memperkuat perekonomian masyarakat melalui kolaborasi, inovasi, dan pemberdayaan pelaku usaha kecil," ujar Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham saat membuka kegiatan.

Gebyar UMKM Fiesta 2025 menjadi ajang sebuah gerakan untuk memperkuat perekonomian masyarakat melalui kolaborasi dan inovasi. Keberadaan UMKM telah terbukti menjadi tulang punggung ekonomi daerah, terutama dalam menghadapi dinamika dan tantangan ekonomi global.

Pemerintah Kota Makassar dan Provinsi Sulawesi Selatan ingin menunjukkan bahwa pelaku usaha lokal mampu bersaing dan tumbuh melalui kreativitas serta semangat gotong royong.

"UMKM adalah tulang punggung ekonomi daerah, dan hari ini kita membuktikan bahwa Makassar tidak hanya siap bersaing, tetapi juga mampu tumbuh lewat kreativitas dan gotong royong," kata Aliyah.

Pemkot Makassar berkomitmen menghadirkan berbagai program pendampingan dan memfasilitasi untuk membantu pelaku UMKM naik kelas.

Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan komunitas menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem usaha yang sehat dan berkelanjutan.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi UMKM untuk tidak hanya memperkenalkan produk, tetapi juga meningkatkan kualitas usaha, memperkuat jejaring antar pelaku, serta mengoptimalkan inovasi agar mampu menembus pasar yang lebih luas, baik nasional maupun internasional.

Seluruh pelaku UMKM layak mendapat apresiasi karena terus berjuang menjaga geliat ekonomi daerah.

Daya saing

Penyelenggaraan UMKM Fiesta yang memasuki tahun ketiga ini merupakan bukti komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat sektor UMKM.

"UMKM Fiesta menjadi langkah nyata membangun sinergi antara usaha besar dan pelaku UMKM. Kita mendorong pemberdayaan UMKM dan peningkatan investasi di berbagai sektor demi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan," ujar Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Sulawesi Selatan Andi Darmawan Bintang.

Perkembangan UMKM di Sulawesi Selatan menunjukkan tren positif dari sisi kuantitas dan kualitas. Produk-produk UMKM semakin kompetitif dan bahkan mencatat peningkatan ekspor.

Capaian tersebut diakui melalui penghargaan Juara 1 Kompetisi PLUT KUMK dari Kementerian Koperasi dan UKM. Bentuk pengakuan nasional terhadap ekosistem pendampingan UMKM.

"Kami menyadari UMKM adalah tulang punggung perekonomian nasional," kata dia.

UMKM menyumbang 60 persen terhadap PDB serta menyerap lebih dari 97 persen tenaga kerja. Oleh karena itu, Pemprov Sulsel terus mendorong jaminan kualitas melalui sertifikasi halal, Standar Nasional Indonesia (SNI), dan penguatan daya saing produk.

Melalui kegiatan ini, pemerintah berharap kapasitas UMKM semakin siap memasuki pasar global. Pelaku UMKM yang telah memenuhi legalitas seperti Nomor Induk Berusaha (NIB) dan sertifikasi produk juga akan menjadi prioritas dalam kemitraan investasi.

Pemprov Sulsel turut memperkuat iklim investasi melalui berbagai kemudahan regulasi seperti Perda Nomor 3 Tahun 2021, Pergub Nomor 35 Tahun 2020 tentang PINISI, serta Pergub Nomor 47 Tahun 2024 terkait mekanisme pemberian insentif dan kemudahan berinvestasi.

Selain itu, layanan digital seperti Pro P7SP, Neni Si Linca, Gesit-19, dan integrasi OSS ikut mempercepat layanan perizinan usaha.

"Pelaksanaan UMKM Fiesta 2025 ini sangat membantu pemerintah dalam mencapai program-program prioritas pemerintah, khususnya dalam hal ketahanan pangan, pengendalian inflasi, dan penanganan stunting melalui pengembangan produk-produk UMKM," kata Darmawan Bintang.

Editor: Sapto Heru Purnomojoyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |