Magelang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyampaikan antusiasme pelari dalam Borobudur Marathon terus meningkat, apalagi setelah kegiatan ini masuk dalam Elite Label marathon di dunia sehingga Jawa Tengah menjadi ikon marathon dunia.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi di Magelang, Minggu, mengatakan Borobudur Marathon bukan sekadar kegiatan olahraga lari, tetapi di dalamnya ada wisata yang menggerakkan ekonomi masyarakat, terutama UMKM.
Ia menyampaikan, Borobudur Marathon juga sudah menjadi kegiatan tahunan yang menyatu dengan budaya masyarakat setempat.
"Borobudur Marathon itu sudah naik kelas. Sekarang sudah elite marathon, artinya sudah kelas dunia. Dari 38 negara yang ikut, secara tidak langsung akan menarik Jawa Tengah menjadi tempat investasi. Tidak hanya untuk marathon tetapi juga investasi terkait dengan wisata, ada UMKM dan lain sebagainya," katanya.
Menurutnya, antusiasme tinggi serta dampak terhadap masyarakat dan perkembangan wilayah itu menjadi bukti bahwa olahraga telah berimplikasi terhadap wisata dan bisa menumbuhkan pendapatan asli daerah (PAD) serta perekonomian masyarakat.
Maka dari itu, Ahmad Luthfi ingin lebih banyak lahir perlombaan marathon di berbagai daerah di Jawa Tengah. Bukan hanya kegiatan berskala daerah atau nasional, tetapi internasional.
Baca juga: Menpora: Borobudur Marathon bangkitkan olahraga nasional
Gubernur menginginkan ke depan di Jawa Tengah akan ada moon marathon, night marathon, beach marathon, hingga mountain marathon.
"Event Borobudur Marathon akan menjadi trigger untuk marathon-marathon yang lain. Ini akan kita lakukan secara terjadwal. Tidak hanya event untuk 35 kabupaten/kota saja tetapi internasional, sehingga secara tidak langsung masyarakat menjadi sehat. Kemudian UMKM berdiri. Investasi akan tumbuh karena ada pariwisatanya, dan yang tidak kalah penting adalah Jawa Tengah menjadi ikonnya marathon dunia," katanya.
Ahmad Luthfi juga menyampaikan apresiasi atas antusiasme peserta. Bahkan panitia telah menyiapkan bonus senilai total Rp600 juta untuk pemecah rekor dalam setiap kategori, baik pelari perempuan maupun laki-laki. Bonus tersebut juga akan diberikan kepada pemecah rekor khusus peserta dari Jawa Tengah.
"Kita sudah siapkan dari Bank Jateng hampir Rp600 juta. Jadi pemecah rekor perempuan boleh, laki-laki boleh. Kemudian anak atau pelari khusus dari Jawa Tengah juga akan dapat. Total Rp600 juta akan kita bagikan," katanya.
Baca juga: Sekda: Borobudur Marathon menjadi "leader sport tourism" di Jateng
Baca juga: Robi Syianturi kembali pertajam rekornas Half Marathon di Casablanca
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































