Beijing/Jakarta (ANTARA) - Saat fajar menyingsing, sinar matahari pertama membasuh Stasiun Halim di Jakarta. Sebuah kereta cepat berwarna merah-putih perlahan meninggalkan peron, rodanya meluncur mulus menembus kabut tipis yang masih menyelimuti Pulau Jawa.
Tak lama kemudian, kereta itu melaju kencang, berakselerasi stabil menuju Bandung yang berjarak 142 kilometer. Laju kereta tersebut mencerminkan momentum hubungan China-Indonesia, yang terus bergerak maju dengan stabil menuju masa depan yang lebih luas.
Tahun 2025 menandai peringatan 75 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara China dan Indonesia. Dalam setahun terakhir, kerja sama bilateral di berbagai sektor telah membuahkan hasil-hasil yang signifikan.
Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun dengan penuh semangat menceritakan berbagai pencapaian dalam hubungan bilateral pada 2025.
"Mari kita sambut peluang 75 tahun ke depan dan seterusnya dengan penuh kepercayaan diri, optimisme, dan tujuan bersama. Bersama-sama, kita dapat melangkah lebih jauh lagi."
Diplomasi Kepala Negara Tetapkan Arah Jelas
Pada 3 September, Presiden China Xi Jinping bertemu dengan Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto, yang saat itu menghadiri peringatan 80 tahun kemenangan dalam Perang Perlawanan Rakyat China melawan Agresi Jepang dan Perang Antifasis Dunia, di Beijing.
Pada April tahun ini, Xi dan Prabowo saling bertukar pesan ucapan selamat atas peringatan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara. Pada 17 Agustus, Xi juga menyampaikan ucapan selamat kepada Indonesia atas peringatan 80 tahun kemerdekaannya.
Menurut Xue Song, lektor kepala di Universitas Fudan, China, interaksi yang sering dilakukan antara kedua kepala negara memiliki makna politik yang besar dan telah meletakkan fondasi yang kokoh untuk memajukan kerja sama substantif di berbagai bidang.
Kerja Sama Praktis Hasilkan Banyak Manfaat
Pada 17 Oktober, Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), proyek unggulan kerja sama China-Indonesia, menandai dua tahun operasionalnya.
Menurut data yang dirilis China State Railway Group, hingga kini KCJB telah mengangkut lebih dari 12 juta penumpang, dengan tingkat ketepatan waktu di atas 95 persen, menjadikannya salah satu jalur transportasi kereta tersibuk di Indonesia.
Pada 2025, program pelatihan bagi tenaga teknis Indonesia berjalan lancar, fasilitas pendukung terus disempurnakan, dan manfaat sosial-ekonomi yang komprehensif dari proyek ini semakin terlihat.
Proyek "Dua Negara, Taman Kembar" China-Indonesia menjadi sorotan lain dalam kerja sama bilateral di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra. Data dari departemen-departemen terkait di Kota Fuqing, Provinsi Fujian, China, menunjukkan bahwa hingga November, Zona Investasi Yuanhong Fuzhou telah memiliki 194 perusahaan industri yang beroperasi.
Kerja sama terjalin di lima rantai industri lintas perbatasan utama, yakni perikanan laut, pertanian tropis, industri ringan dan tekstil, elektronik mekanis, serta pertambangan hijau.
Pewarta: Xinhua
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































