Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait rencana pembangunan jembatan layang (flyover) di Jalan Latumeten, samping Stasiun Grogol, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
“Sosialisasi kepada masyarakat dalam waktu dekat akan dilaksanakan, sebagaimana kemarin dijanjikan oleh jajaran Dinas Bina Marga DKI Jakarta,” ujar Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto di Jakarta, Kamis.
Uus menyebutkan, pembangunan "flyover" di Jalan Latumeten itu ditujukan untuk mengatasi kemacetan di wilayah Jakarta Barat (Jakbar).
Sosialisasi juga ditujukan agar masyarakat sekitar bisa mengantisipasi dampak pembangunan "flyover" tersebut.
"Ini proyek strategis nasional dari Pemprov DKI Jakarta untuk mengatasi kemacetan yang sering terjadi di Jakarta Barat khususnya. Yang jelas saya mengimbau kepada masyarakat untuk mengantisipasi," katanya.
Baca juga: DKI bakal lakukan “groundbreaking” empat pasar baru bulan depan
Baca juga: Rencanakan IPO, PAM Jaya sudah banyak dilirik investor

Sebelumnya, Kepala Sub Kelompok Perencanaan dari bidang Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Mahendra mengatakan, pembangunan itu direncanakan sepanjang 380 meter di sisi selatan ke utara Stasiun Grogol mulai Agustus mendatang.
Dalam pelaksanaannya, kata dia, "flyover" itu akan dibangun secara tertutup dari akses kendaraan umum seperti Transjakarta, JakLingko hingga kereta commuterline (KRL).
Dengan demikian, kendaraan pribadi seperti motor dan mobil akan melintas lewat sisi atas "flyover". Sementara akses pejalan kaki dari selatan ke utara bisa melalui jembatan penyeberangan orang (JPO).
Pembangunan "flyover" ini akan menghadirkan juga "skywalk" berbayar menggunakan "tap card" seperti di Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Untuk informasi, selain di Jalan Latumenten, pembangunan "flyover" juga akan dilakukan di Jalan Makaliwe, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.