Meulaboh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat memastikan hingga saat ini seluruh pusat pelayanan publik dan pemerintahan di daerahnya terganggu akibat pemadaman listrik yang terjadi sejak Rabu (26/11) pekan lalu akibat bencana alam banjir bandang.
“Semua layanan terganggu, sangat terganggu,” kata Bupati Aceh Barat, Tarmizi di Meulaboh, Sabtu.
Ia mengatakan, dampak padamnya arus listrik telah mengakibatkan pelayanan administrasi publik tidak bisa dilayani secara maksimal, karena tidak adanya arus listrik.
Selain itu, gangguan sarana telekomunikasi selular dan layanan internet, juga menambah gangguan pelayanan di masyarakat.
Baca juga: Kementerian ESDM: Pemulihan listrik Sumatera Barat mencapai 99 persen
Tarmizi mengatakan informasi yang dia terima, suplai arus listrik diperkirakan akan normal pada Jumat (5/12) atau Sabtu (6/12) atau hari ini, dan pihaknya berharap pasokan listrik segera normal ke masyarakat dan pelanggan.
Ia mengaku dampak dari padamnya arus listrik selama satu pekan lebih, telah menyebabkan gangguan di berbagai kegiatan pemerintahan, pelayanan publik hingga aktivitas ekonomi masyarakat.
Sementara itu, Mardianto, warga Meulaboh, Aceh Barat mengatakan dampak padamnya listrik selama sepekan lebih telah membuat aktivitas masyarakat lumpuh karena tidak bisa bekerja dan berjualan.
“Kami menagih janji pemerintah yang katanya akan menormalkan suplai listrik pada Jumat (5/12) kemarin. Sampai Sabtu (6/12) hari ini listrik masih padam,” katanya.
Baca juga: ESDM: Pemulihan listrik di Aceh 52 persen, Sumbar capai 99 persen
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































