Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara, Perpustakaan Nasional, Yeri Nurita mengungkapkan Pecenongan, Jakarta Pusat bukan sekedar pusat kuliner tetapi berdasarkan sejarah Jakarta terdapat jejak literasi di masa kolonial (pendudukan Belanda).
"Kawasan ini bukan hanya dikenal sebagai pusat kuliner dan sejarah urban Jakarta, tetapi juga menyimak jejak literasi dan peradaban yang telah tumbuh sejak masa kolonial hingga pascakemerdekaan," ujar dia dalam kegiatan diseminasi Naskah Ingatan Kolektif Nasional "Menuju 500 Tahun Jakarta: Warisan Naskah Pecenongan sebagai Cermin Literasi, Budaya, dan Identitas Kota Global" di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Naskah Pecenongan diusulkan jadi Ingatan Kolektif Nasional
Naskah Pecenongan merupakan sebuah warisan tertulis yang merekam dinamika sosial, budaya, dan literasi masyarakat Betawi. Naskah ini diwariskan tokoh Muhammad Bakir dari abad ke 19 hingga 20.
Naskah tersebut menjadi salah satu kekayaan literasi yang dimiliki DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia.
Karena itu, saat ini dilakukan berbagai diskusi yang menghadirkan para akademisi dan pakar untuk menyingkap bagaimana teks-teks kuno yang lahir dari jantung kota Jakarta dapat merefleksikan dinamika kehidupan masyarakatnya dari masa ke masa, baik dalam aspek keagamaan, sosial, maupun pemikiran lokal yang menjadi fondasi identitas kota.
Baca juga: Jakarta jadi lokus prioritas Program Ingatan Kolektif Nasional
Kegiatan tersebut juga menyisipkan pengusulan Naskah Pecenongan menjadi salah satu Ingatan Kolektif Nasional (IKON) dari Jakarta dan bahkan warisan dokumenter dunia atau "Memory of the World" (MoW) UNESCO.
"Ini momentum penting untuk menemukan kembali rasa kepemilikan kolektif terhadap warisan naskah Nusantara. Harapannya naskah-naskah Pecenongan dapat tidak hanya dikenal sebagai artefak masa lalu, tetapi juga dihidupkan kembali sebagai sumber inspirasi bagi generasi masa kini dan mendatang," jelas Yeri.
Adapun IKON merupakan program strategis Perpustakaan Nasional untuk merekam, mendokumentasikan, dan mengangkat naskah kuno sebagai bagian penting dari warisan intelektual dan kultural bangsa.
Baca juga: Sudin Pusip Jakbar targetkan lima perpus RPTRA terakreditasi pada 2025
Tahun ini, DKI Jakarta menjadi salah satu dari tiga lokus prioritas Program IKON karena memiliki warisan tradisi pernaskahan dan potensinya secara nasional.
Selain itu juga tersedianya ekosistem pernaskahan ditandai dengan adanya komunitas maupun akademisi yang menggeluti naskah setempat dan adanya dukungan nyata dari para pemangku kepentingan daerah khususnya dinas perusahaan maupun dinas-dinas terkait lainnya.
"Tahun ini, Perpustakaan Nasional memberikan dukungan penyelenggaraan IKON kepada tiga provinsi, yaitu DKI Jakarta, Lampung, dan Jawa Timur," kata Yeri.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025