Bukan lewat tarif, Purbaya kejar pajak dari perputaran ekonomi

2 hours ago 2
Saya naikkan pendapatan (negara) bukan dengan menaikkan tarif, tapi mendorong aktivitas ekonomi supaya pajak lebih besar

Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan strateginya untuk memperbaiki kinerja penerimaan negara, terutama pajak, lebih berfokus pada dorongan perputaran ekonomi alih-alih menaikkan besaran tarif.

“Saya naikkan pendapatan (negara) bukan dengan menaikkan tarif, tapi mendorong aktivitas ekonomi supaya pajak lebih besar,” kata Purbaya dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi September 2025 di Jakarta, Senin.

Dorongan aktivitas ekonomi itu salah satunya dilakukan melalui pemberian stimulus Paket Ekonomi 2025. Paket ini terdiri dari terdiri dari delapan program akselerasi di 2025, empat program lanjutan di 2026, serta lima program untuk penyerapan tenaga kerja.

Untuk delapan program akselerasi membutuhkan anggaran Rp15,66 triliun, di mana dana yang berasal dari APBN sebesar Rp12,79 triliun.

Menurut Purbaya, stimulus itu mampu mendongkrak perekonomian pada triwulan IV-2025, yang pada akhirnya juga bisa memperbaiki kinerja penerimaan negara.

“Kalau ekonominya tumbuh kencang, kan Anda bayar pajaknya 'happy'. Itu yang kami kejar,” ujar Purbaya.

Sebagai catatan, penerimaan perpajakan per 31 Agustus 2025 tercatat turun sebesar 3,6 persen dengan nilai realisasi Rp1.330,4 triliun atau 55,7 persen dari outlook APBN 2025.

Rinciannya, penerimaan dari pajak terkoreksi sebesar 5,1 persen dengan nilai realisasi Rp1.135,4 triliun atau 54,7 persen dari outlook.

Namun, dukungan positif terlihat dari penerimaan kepabeanan dan cukai yang tumbuh 6,4 persen dengan realisasi Rp194,9 triliun yang setara 62,8 persen dari outlook.

Adapun belanja negara per 31 Agustus 2025 tercatat sebesar Rp1.960,3 triliun atau 55,6 persen dari outlook, tumbuh 1,5 persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1.930,7 triliun.

Dengan realisasi penerimaan yang lebih rendah dari belanja, maka APBN per 31 Agustus 2025 mengalami defisit sebesar Rp321,6 triliun atau 1,35 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Baca juga: Purbaya belum bahas rencana kenaikan gaji ASN 2025

Baca juga: Purbaya berantas rokok ilegal di e-commerce hingga warung kelontong

Baca juga: Purbaya bakal pertimbangkan BPN bila penerimaan negara tak optimal

Baca juga: Purbaya janji tuntaskan masalah Coretax dalam sebulan

Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |