Jakarta (ANTARA) - Jumlah merchan penyedia layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di wilayah kerja (Wilker) Bank Indonesia (BI) Malang, Jawa Timur, tumbuh signifikan yakni mencapai 869.815 merchan.
Kepala Kantor Perwakilan BI Malang Febrina mengatakan pertumbuhan penyedia layanan QRIS, khususnya merchan di wilayah kerja BI Malang terus tumbuh. Saat ini sudah mencapai 869.815, meningkat dari data Agustus 2024 sekitar 730 ribu merchan," kata Febrina di sela capacity building di Jakarta, Senin.
Menurut dia, saat ini penggunaan QRIS makin populer di kalangan masyarakat, khususnya di kalangan milenial dan Gen Z.
Pertumbuhan transaksi digital melalui QRIS di Jawa Timur juga menunjukkan akselerasi positif. Hingga Agustus 2025, jumlah pengguna QRIS tercatat mencapai 8.706.245, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sekitar 7,2 juta pengguna.
Pertumbuhan tersebut menunjukkan bahwa masyarakat semakin terbiasa menggunakan pembayaran non-tunai untuk berbagai kebutuhan, mulai dari belanja harian, layanan publik, hingga transaksi UMKM.
BI Malang menyatakan tren positif ini sejalan dengan upaya digitalisasi ekonomi di Jawa Timur yang kian masif.
Sementara itu, Asisten Manajer Implementasi Kebijakan SP dan Pengawasan SP-PUR BI Malang Tri Riasari memberikan tips agar transaksi digital melalui QRIS tetap aman.
Sarri, panggilan akrabnya, menyarankan agar pengguna selalu memeriksa kode QR sebelum membayar, memastikan perangkat terlindungi dengan aplikasi keamanan terbaru, dan tidak membagikan PIN atau data pribadi kepada pihak lain.
"Mudah-mudahan langkah ini bisa mencegah risiko penipuan dan menjaga keamanan transaksi digital," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, BI Malang juga intensif melakukan sosialisasi inovasi terbaru QRIS, termasuk fitur pembayaran lebih cepat dan integrasi multi-platform, memudahkan masyarakat melakukan transaksi harian hingga pembayaran layanan publik.
"Saat ini BI juga menghadirkan inovasi QRIS Tanpa Tatap Muka (TTM). Fitur ini memungkinkan transaksi jarak jauh tanpa harus bertemu langsung, sehingga sangat mendukung model bisnis online maupun penerimaan daerah. Inovasi ini diharapkan mampu memperluas adopsi QRIS di berbagai sektor," ujarnya.
QRIS TTM terbukti relevan dengan tren belanja online yang terus meningkat. Dengan fitur ini, konsumen cukup melakukan scan dari jarak jauh, sementara pelaku usaha lebih efisien dalam mengelola pembayaran.
Inovasi ini sekarang juga dimanfaatkan untuk mempermudah sistem penerimaan pajak dan retribusi daerah di Malang, sehingga pembayaran menjadi lebih cepat, aman dan transparan.
Dengan QRIS TTM, masyarakat tidak hanya bisa melakukan pembayaran menggunakan satu kode QR, tetapi juga dapat melakukan setor maupun transfer secara langsung melalui aplikasi mobile banking atau dompet digital.
Baca juga: BI Malang sebut ekonomi 2025 bisa tumbuh 4,7-5,5 persen
Baca juga: BI Malang kenalkan "QRIS Cross Border" di ajang Bromo Marathon 2025
Baca juga: Puluhan UMKM binaan BI Malang pamerkan inovasi dan produk unggulan
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.