Tangerang (ANTARA) - Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tangerang Beni Hidayat dan Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas I Surakarta, Bhanad Shofa Kurniawan mewakili Indonesia pada pertemuan pemimpin Lapas dunia atau "International Correctional Leadership Programme (ICLP) 2025" yang diadakan oleh Singapore Prison Service (SPS).
"Kegiatan ini menjadi forum penting bagi para pemimpin pemasyarakatan dunia untuk berbagi pengalaman, bertukar strategi pengelolaan lembaga pemasyarakatan, dan membangun kolaborasi lintas negara," kata Beni Hidayat selaku ketua delegasi dalam keterangan tertulisnya di Tangerang Senin.
Perlu diketahui ICLP merupakan program pertama di Asia Pasifik yang mewadahi para pemimpin lembaga pemasyarakatan dunia. Kegiatan ini berlangsung selama lima hari di Crowne Plaza Changi Airport, Singapura.
Forum itu menghadirkan berbagai agenda strategis, termasuk Heritage Tour, Asian Prisons Lockdown Challenge 2025, Site Visit to Prison Facilities, Sharing by Correctional Leaders, dan Social Programme.
Baca juga: Mereka yang berjuang untuk kesempatan kedua dari balik jeruji
Beni menambahkan melalui agenda kunjungan langsung ke fasilitas pemasyarakatan di Singapura, peserta dapat menyerap berbagai inovasi dan praktik terbaik yang dapat diadaptasi di negara masing-masing.
"Kami merasa terhormat dapat dipercaya menjadi bagian dari program internasional ini. Kesempatan ini tidak hanya memperluas wawasan kami, tetapi juga membuka peluang bagi pemasyarakatan Indonesia untuk mengadopsi praktik terbaik yang telah terbukti efektif di negara lain, “ kata Beni Hidayat.
Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas I Surakarta Bhanad Shofa Kurniawan menambahkan dalam pertemuan tersebut, pihaknya berkesempatan untuk berbagai pengetahuan yang telah dilakukan di Lapas/Rutan di Indonesia kepada peserta lain.
“Harapan kami, apa yang kami pelajari di sini dapat diimplementasikan demi peningkatan kualitas pelayanan dan pengelolaan pemasyarakatan di tanah air," ujarnya.
Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.