PCNU Bogor gelar istighosah dan haul ke-31 KH Muhammad Istichori

2 months ago 17

Kabupaten Bogor (ANTARA) - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bogor menggelar istighosah yang dirangkaikan dengan peringatan haul ke-31 ulama besar KH Muhammad Istichori di Pondok Pesantren Daruttafsir, Cibanteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu.

Kegiatan tersebut merupakan rangkaian putaran ke-8 dari agenda “Ziaroh Muassis dan Masyaikh NU” yang rutin digelar PCNU Kabupaten Bogor sebagai bentuk penghormatan dan refleksi keteladanan para pendiri NU di wilayah tersebut.

Haul KH Muhammad Istichori digelar di maqbaroh atau kompleks pemakaman pesantren yang ia dirikan, dan dihadiri sejumlah tokoh ulama, keluarga besar NU, serta para alumni Pondok Pesantren Daruttafsir.

Ketua PCNU Kabupaten Bogor, Gus Abdul Somad, menyatakan bahwa KH Muhammad Istichori atau yang akrab disapa Mama Istichori merupakan salah satu ulama berpengaruh yang menjadi pionir dalam pengembangan pesantren dan jaringan keulamaan di Bogor serta Jawa Barat.

“Beliau dikenal sebagai tokoh kiai NU yang memiliki jaringan persahabatan luas dengan banyak ulama di berbagai daerah, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur,” ujar Gus Abdul Somad.

KH Muhammad Istichori lahir pada 1921 dan merupakan murid dari sejumlah ulama besar di berbagai pesantren tua bersejarah. Ia pernah menimba ilmu dan tabarrukan di Pesantren Pagentongan, Gunung Puyuh, Gentur, Kudang, Buntet Cirebon, Termas Jawa Timur, dan Pasuruan Jawa Timur.

Gus Abdul Somad menyampaikan, kehadiran pengurus NU Kabupaten Bogor di acara haul menjadi sarana silaturahmi penting dengan keluarga besar Mama Istichori, sekaligus momen memperkuat hubungan dengan para alumni Daruttafsir.

“Rasa mahabbah kami kepada Mama Istichori dan para kiai khos lainnya yang telah berjasa terhadap pendirian dan pertumbuhan NU di Bogor akan senantiasa tertanam di hati kami,” katanya.

Dalam kegiatan tersebut turut hadir zuriyah atau keturunan dari Mama Falak Pagentongan, yakni KH Tubagus Asep Zulfiqor, pimpinan Pesantren Hammalatul Quran Alfalakiyah Pagentongan, bersama KH Muaz serta sejumlah pengurus Majelis Wakil Cabang NU dari berbagai kecamatan.

Menurut Gus Abdul Somad, haul dan istighosah tersebut bukan hanya bentuk penghormatan terhadap pendiri pesantren dan NU di Bogor, tetapi juga menjadi inspirasi dalam melanjutkan perjuangan serta harakah NU di tingkat lokal.

Ia menegaskan pentingnya merawat tradisi ziarah dan mengenang jasa ulama sebagai bagian dari budaya keagamaan NU yang membentuk karakter serta arah perjuangan organisasi.

Sebelumnya, pada putaran ke-7, kegiatan serupa telah diselenggarakan di Pondok Pesantren Riyadhul Aliyah, Cisempur, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor pada Sabtu (12/7).

Program “Ziaroh Muassis dan Masyaikh NU” digagas untuk menghidupkan kembali semangat perjuangan dan nilai keteladanan para pendiri NU, sekaligus mempererat hubungan antar-pesantren dan struktur kepengurusan NU di Kabupaten Bogor.

Baca juga: PCNU Bogor ajak teladani politik Gus Dur

Baca juga: Wakil Ketua NU Bogor beri motivasi pendidikan diaspora di Malaysia

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |