PB NWDI serukan kedamaian untuk bangsa

3 weeks ago 10

Mataram (ANTARA) - Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (PB NWDI) menyerukan kedamaian dan doa untuk bangsa menyikapi situasi Indonesia, khususnya Ibu Kota Negara dan beberapa daerah yang mengalami kondisi cukup berat berupa aksi unjuk rasa berakhir anarkis.

Seruan yang diterima ANTARA di Mataram, Minggu, ditandatangani Ketua Umum PB NWDI, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi dan Sekretaris Jenderal, Nasihuddin Badri.

Dalam imbauan-nya PB NWDI menekankan tiga poin penting kepada masyarakat, terutama keluarga besar NWDI di seluruh tingkatan. Di antaranya kebebasan berpendapat di muka umum tetap diperbolehkan, namun harus dilakukan sesuai koridor hukum dan peraturan perundang-undangan.

Menolak segala bentuk anarkisme dan kekerasan, karena tindakan tersebut dapat merugikan masyarakat luas.

Memperbanyak doa dan pembacaan Hizib Nahdlatul Wathan, memohon pertolongan Allah SWT agar bangsa Indonesia, khususnya para pemimpin, dianugerahkan kedamaian dan kebahagiaan.

Untuk itu Ketua Umum PB NWDI, TGB Muhammad Zainul Majdi mengajak seluruh keluarga besar NWDI serta masyarakat luas untuk tetap menjaga kondusifitas, menghindari tindakan yang merugikan, serta memperkuat doa demi keselamatan bangsa.

"NWDI hadir untuk menebarkan nilai kedamaian dan keberkahan. Di tengah situasi sulit, kita diajak untuk menahan diri, mengedepankan akhlak mulia, serta memperbanyak doa agar bangsa ini mendapat pertolongan Allah SWT," tegas TGB.

Ia menambahkan PB NWDI berharap masyarakat dapat berkontribusi menjaga persatuan, menghindari perpecahan.

"Dan bersama-sama menghadirkan iklim yang damai demi kemajuan bangsa dan negara," katanya.

Baca juga: YLBHI minta polisi menahan diri saat hadapi massa unjuk rasa

Baca juga: PBNU instruksikan kader jaga persatuan bangsa dan stabilitas nasional

Baca juga: Kemenag minta penyuluh agama perkuat persatuan dan harmoni sosial

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |