Kudus (ANTARA) - Ketua Tim Pencari Bakat Audisi Umum klub bulu tangkis PB Djarum 2025 Sigit Budiarto menekankan pentingnya pembatasan penggunaan telepon seluler (handphone) atau gawai bagi atlet muda bulu tangkis, karena bisa mengganggu konsentrasi.
"Selain faktor bakat teknis, daya juang tak kenal lelah, karakter kuat, serta atlet berkualitas super, dalam pembinaannya nanti juga harus dijauhkan dari ketergantungan ponsel," ujarnya saat konferensi pers Audisi Umum PB Djarum 2025 di GOR Djarum Jati, Kudus, Selasa.
Ia berharap atlet yang dibina melalui audisi ini benar-benar atlet yang memiliki DNA juara untuk melanjutkan estafet prestasi.
Baca juga: Ribuan peserta ikuti Audisi Umum PB Djarum 2025
Ia mengatakan, audisi tahun ini yang diikuti 1.729 peserta, dan terdapat dua elemen inovasi pada audisi sebelumnya yang kembali diterapkan tahun ini, yakni kelompok usia dan tahap screening karena masih relevan untuk para peserta mengerahkan seluruh kemampuan sepanjang rangkaian seleksi bergulir.
Koordinator Tim Pencari Bakat Atlet Putri Yuni Kartika menambahkan pengaruh digital membuat anak-anak cenderung cuek, kurang peduli terhadap sekitar, serta menginginkan hasil instan. Padahal, kata Yuni, proses latihan bulu tangkis tidak bisa instan dan membutuhkan kesabaran serta konsistensi.
"Anak-anak sekarang itu maunya cepat, instan, tidak sabar dengan proses panjang. Sementara di bulu tangkis, latihan setiap hari memang kelihatan membosankan, tapi sedikit demi sedikit pasti ada hasilnya. Karakter asli mereka biasanya terlihat dalam jangka panjang," ungkapnya.
Untuk mengantisipasi hal itu, PB Djarum menerapkan aturan ketat terkait penggunaan gawai bagi atlet binaan. Handphone hanya boleh digunakan pada malam hari pukul 20.00–21.00 WIB, setelah itu harus diserahkan ke kepala asrama dan baru bisa diambil kembali keesokan paginya.
Baca juga: Richard Mainaky nilai kualitas bibit atlet semakin merata
Yuni menambahkan pembatasan ini bukan tanpa alasan, karena terlalu lama menggunakan gawai membuat fokus atlet terpecah, mengurangi waktu istirahat, bahkan menurunkan kreativitas alami mereka.
"Kalau otak terus difokuskan ke handphone, akhirnya tidak ada waktu untuk istirahat. Anak sekarang juga kurang terbiasa main di luar, sehingga gawai jadi satu-satunya hiburan. Makanya, bukan berarti tidak boleh pegang, tapi harus dibatasi," katanya menjelaskan.
Melalui pembinaan yang disiplin, pembatasan penggunaan gawai, serta latihan yang terukur, PB Djarum berharap lahir generasi bulu tangkis tangguh yang siap mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation sekaligus Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin menegaskan kejayaan olahraga dapat mempersatukan bangsa. Sedangkan Audisi Umum PB Djarum ini menjadi pilar utama komitmen jangka panjang untuk memastikan regenerasi atlet bulu tangkis Indonesia berlangsung secara berkesinambungan.
Baca juga: Audisi Umum PB Djarum diharapkan jadi penguatan ekosistem regenerasi
Ia menekankan bahwa investasi pada talenta muda merupakan kunci untuk melanjutkan dominasi Indonesia di panggung dunia.
"Atlet-atlet muda adalah denyut nadi bagi masa depan bulu tangkis kita. Sehingga setiap tahun kami membuka gerbang seluas-luasnya bagi pebulu tangkis belia di seluruh penjuru negeri yang memiliki mimpi besar untuk mengikuti audisi ini," ujar Yoppy, bertepatan dengan momentum Hari Olahraga Nasional yang diperingati setiap 9 September.
Ia menjelaskan melalui program Djarum Beasiswa Bulutangkis, PB Djarum berperan di garda terdepan dalam memfasilitasi anak-anak berbakat agar bisa mewujudkan mimpi menjadi atlet nasional.
"Kami siap menempa mereka menjadi pahlawan bulu tangkis di masa depan dan memastikan nyala api kejayaan bulu tangkis tanah air tetap terjaga," tegasnya.
Baca juga: Gloria sebut Rehan pulih dengan cepat usai operasi ACL
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.