Surabaya (ANTARA) - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Rudy Saladin menyatakan keprihatinan atas terbakarnya bangunan cagar budaya Gedung Negara Grahadi, di Surabaya, Jawa Timur, dalam aksi unjuk rasa pada Sabtu (30/8) malam.
"Kita sangat prihatin ya, karena kita sempat bincang-bincang dengan rekan-rekan dari Disbudporapar Kota Surabaya yang menangani cagar budaya. Ini adalah salah satu cagar budaya yang merupakan kebanggaan masyarakat Surabaya, masyarakat Jawa Timur," kata Mayjen TNI Rudy saat memantau kondisi Grahadi, Minggu.
Ia menjelaskan Gedung Negara Grahadi telah digunakan sejak 1930-an, sedangkan bangunan induknya bahkan sudah ada sejak tahun 1700-an.
Namun, kata dia, ada aksi segelintir oknum yang melempar bom molotov ke bagian atas gedung sisi barat, sehingga api sempat merembet, meski gedung induk tidak sampai tersentuh.
Oleh karena itu, ia menegaskan pentingnya menjaga kondusivitas dan tidak mudah terprovokasi agar peristiwa serupa tidak terulang.
"Saya dengan kerendahan hati memohon dengan sangat untuk masyarakat, adik-adik semua, saudara-saudara aku, rekan-rekan, tolong betul-betul jaga kondusivitas, jangan mudah terprovokasi, jangan anarkis karena dampaknya sangat luar biasa," ujarnya.
Ia juga mengajak masyarakat Surabaya dan Jawa Timur untuk menyerahkan setiap bentuk aspirasi kepada pemerintah pusat dengan cara yang tertib.
Terkait arahan dari Presiden, ia menyatakan jajaran TNI bersama Polri akan terus bersinergi menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah masing-masing dengan melibatkan peran aktif masyarakat.
"Kita tidak mau disusupi, kita tidak mau diprovokasi, sehingga peran serta dari masyarakat di tempat masing-masing sangat kita butuhkan. Tolong betul-betul kita jaga rumah kita," ucap Mayjen Rudy.
Sebelumnya, sisi barat Gedung Negara Grahadi di Jalan Gubernur Suryo dibakar massa anarkis pada Sabtu malam sekitar pukul 21.38 WIB.
Massa mulai membakar Grahadi sekitar satu setengah jam setelah Khofifah menemui para demonstran. Dari pantauan di lapangan, ratusan demonstran masih bertahan di depan Gedung Negara Grahadi tanpa dihalau aparat keamanan.
Suara ledakan petasan masih terdengar bersahut-sahutan hingga pukul 22.30 WIB, sementara massa tetap memadati Jalan Gubernur Suryo Surabaya.
Pewarta: Indra Setiawan/Naufal Ammar Imaduddin
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.