Jakarta (ANTARA) - Rudy Harjanto bersama tujuh seniman lainnya menampilkan keberanian berpendapat dan sifat kerendahan hati melalui karya yang dipajang dalam ajang pameran seni rupa bertajuk "Idiosinkrasi".
“Setiap karya menghadirkan ciri khas berbeda, namun justru dalam keberbedaan itulah terbangun percakapan visual yang kaya," kata Kkrator Lutfa Mahmuda dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin.
Pameran "Idiosinkrasi", yang digelar di Galeri Seni Lorong Senja, Bandung, Jawa Barat, pada 1 September-1 November, melibatkan delapan seniman, yaitu Dede Priana, Supriatna, Gustiyan Rachmadi, Andy Sopiandi, Tondy Hasibuan, Moya Kamaruddin, dan Tsabita Aqlimah bersama Rudy Harjanto yang hadir sebagai representasi akademisi sekaligus praktisi seni.
Baca juga: Karya seni koleksi Hendra Hadiprana dipamerkan mulai 23 Agustus
Tema idiosinkrasi atau kekhasan individu ingin menegaskan bagaimana perbedaan cara pandang dan ekspresi artistik justru melahirkan harmoni visual. Misalnya, karya "Naga", "Hibiscus", dan "Sunflower" dari Rudy Harjanto menjadi simbol kerendahan hati dalam menerima perbedaan serta keberanian untuk mengutarakan pendapat.
Lutfa menyebut Rudy menilai bahwa seni adalah bentuk komunikasi yang tidak sekadar menyajikan estetika, tapi, juga membangun dialog antarindividu. Dia mengaitkan karyanya dengan pemikiran sosiolog Jerman Niklas Luhmann yang menekankan pentingnya komunikasi dalam menyelaraskan perbedaan pandangan.
"Melalui pertemuan seni ini, masyarakat diajak untuk tidak hanya menikmati keberagaman ekspresi visual, tetapi juga merefleksikan makna komunikasi, kerendahan hati, dan keberanian dalam kehidupan sehari-hari," kata Lutfa.
Baca juga: Sovlo rayakan keberagaman seni ilustrasi nusantara melalui Terasi 2025
Baca juga: Pameran Kids Biennale bertema "Tumbuh Tanpa Takut" resmi dibuka
Baca juga: Refleksi seni-budaya Indonesia dulu hingga kini dipamerkan di Belanda
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.