Padang (ANTARA) - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), mulai memfokuskan revitalisasi kawasan kota tua dalam upaya menjadikan ibu kota provinsi tersebut sebagai kota kreatif gastronomi yang diakui Unesco Creative Cities Network (UCCN).
"Salah satu fokus utama yang sedang dikembangkan ialah revitalisasi kawasan kota tua Padang demi menuju kota kreatif gastronomi," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang Yudi Indra Syani di Padang, Senin.
Yudi Indra Syani mengatakan kawasan kota tua memiliki ragam potensi yang bisa dikembangkan untuk menjadi daya tarik wisatawan. Baik dari sisi sejarah dan arsitektur hingga potensi budaya kuliner serta keberagaman etnis yang hidup berdampingan.
Sebagai langkah awal, Padang akan menjadi tuan rumah rapat koordinasi nasional (Rakornas) Indonesia Creative Cities Network (ICCN). Kegiatan ini akan melibatkan sekitar 250 kota anggota ICCN yang mengirimkan delegasinya ke kota itu.
Baca juga: Menikmati "marine tourism" Sumbar dalam satu paket
Baca juga: Menikmati sensasi abad 17 di Kota Tua Padang
Kesempatan Kota Padang menjadi tuan rumah Rakornas ICCN diharapkan menjadi momentum yang tepat untuk mendapat masukan dari delegasi untuk mewujudkan kota kreatif gastronomi.
"Kita ingin Kota Padang benar-benar bisa berkembang menjadi kota kreatif gastronomi," ujar dia.
Saat ini Kota Padang juga sedang menyiapkan diri untuk masuk dalam jejaring kota kreatif dunia melalui UCCN. Dengan pendampingan ICCN, pihaknya optimistis langkah itu semakin mendekatkan Kota Padang menuju kota kreatif gastronomi.
Sementara itu, Guru Besar Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan Universitas Gadjah Mada (UGM) Wiendu Nuryanti menilai Kota Tua Padang memiliki kekuatan luar biasa untuk dikembangkan. Kombinasi kekayaan alam, budaya dan keberagaman etnis menjadi potensi besar.
Untuk mencapai cita-cita Padang sebagai kota kreatif gastronomi, maka penting untuk memahami perencanaan menyeluruh termasuk hal-hal kecil seperti penataan ulang kawasan, terutama ruang publik.
"Ke depannya konsep pengembangan harus menciptakan ruang yang nyaman untuk bermain, berinteraksi dan menikmati kuliner," ujarnya.
Pada kesempatan itu, ia menegaskan pengembangan kawasan kota tua harus dimulai dari kebutuhan warga lokal. Sebab, jika masyarakat merasa nyaman dan aman, maka wisatawan akan datang dengan sendirinya.
"Terakhir, multietnis dan karakter khas kota tua ini harus dikelola dengan tepat," kata dia.*
Baca juga: Wali Kota Padang lantik Dewan Pengelola Kota Tua
Baca juga: Pemkot Padang siapkan ajang pariwisata besar untuk momen libur Lebaran
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.