Otoritas AS selidiki dampak penggunaan chatbot AI pada anak dan remaja

6 days ago 4

Jakarta (ANTARA) - Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat (AS) melakukan penyelidikan formal terhadap perusahaan-perusahaan yang menyediakan chatbot berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) sebagai pendamping untuk mengetahui dampak penggunaannya pada anak-anak dan remaja.

Menurut siaran Engadget pada Jumat, penyelidikan The Federal Trade Commission ​​​​(FTC) ditujukan untuk mengungkap bagaimana perusahaan "mengukur, menguji, dan memantau potensi dampak negatif teknologi ini terhadap anak-anak dan remaja."

Tujuh perusahaan diminta berpartisipasi dalam penyelidikan FTC meliputi Alphabet (induk perusahaan Google), Character Technologies (pembuat Character.AI), Meta, Instagram, OpenAI, Snap, dan xAI.​​​​​​​

FTC meminta perusahaan-perusahaan itu memberikan berbagai informasi, termasuk tentang bagaimana mereka mengembangkan dan menyetujui karakter AI serta memonetisasi interaksi pengguna.

Selain itu, FTC ingin mempelajari praktik pengelolaan data dan bagaimana perusahaan melindungi pengguna di bawah umur, sebagian untuk melihat apakah pembuat chatbot mematuhi Aturan Undang-Undang Perlindungan Privasi Daring Anak-Anak.

Baca juga: Meta kembangkan chatbot AI yang bisa kirim pesan tanpa diminta

Baca juga: Ahli ungkap penggunaan Chatbot AI untuk dukungan kesehatan mental

FTC tidak menyampaikan secara jelas motivasi dari pelaksanaan penyelidikan tersebut.

Namun, Komisioner FTC Mark Meador secara terpisah mengatakan bahwa Komisi menanggapi laporan media seperti The New York Times dan Wall Street Journal mengenai kasus chatbot yang memperkuat gagasan bunuh diri dan melakukan percakapan bertema seksual dengan pengguna di bawah umur.

Jika fakta-fakta yang terungkap melalui penyelidikan menunjukkan adanya pelanggaran hukum, ia mengatakan, maka Komisi tidak boleh ragu untuk bertindak demi melindungi pihak yang paling rentan.

Selain FTC, Jaksa Agung Texas juga melakukan penyelidikan terpisah terhadap Character.AI dan Meta AI Studio terkait dugaan klaim menyesatkan soal layanan kesehatan mental serta perlindungan data pribadi.

Baca juga: xAI lakukan pengujian aplikasi chatbot Grok untuk iOS

​​​​​​​Baca juga: Grok kini buat layanan "teman" AI, mulai dari gadis anime hingga rubah

Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |