OJK: Piutang pembiayaan "multifinance" capai Rp504,58 triliun per Mei

2 months ago 10
kinerja 'multifinance' atau perusahaan pembiayaan (PP) ini didukung pembiayaan modal kerja yang tumbuh sebesar 10,34 persen yoy

Jakarta (ANTARA) - Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman melaporkan piutang pembiayaan multifinance tumbuh 2,83 persen year on year (yoy) pada Mei 2025 menjadi Rp504,58 triliun.

Agusman dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RKDB) Juni 2025 di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa kinerja multifinance atau perusahaan pembiayaan (PP) ini didukung pembiayaan modal kerja yang tumbuh sebesar 10,34 persen yoy.

Terkait dengan penyaluran ke sektor produktif, Agusman menyampaikan bahwa porsi pembiayaan multifinance ke sektor produktif per Mei 2025 tercatat sebesar 46,47 persen atau sudah masuk ke dalam range yang direncanakan yakni 46-48 persen.

Untuk mendorong porsi pembiayaan ke sektor produktif tersebut, OJK telah menerbitkan POJK No. 46 Tahun 2024 antara lain mengenai relaksasi peningkatan batas maksimum pembiayaan fasilitas modal usaha dan memberikan kemudahan bagi pembiayaan fasilitas modal usaha dengan batas modal tertentu tanpa agunan.

Selain itu, OJK juga telah menerbitkan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perusahaan Pembiayaan periode 2024-2028 dengan empat pilar kunci yaitu penguatan ketahanan dan daya saing, pengembangan elemen-elemen ekosistem, akselerasi transformasi digital, serta penguatan pengaturan pengawasan dan perizinan.

Selanjutnya, berdasarkan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), pembiayaan buy now pay later (BNPL) oleh perusahaan pembiayaan pada Mei 2025 tercatat meningkat sebesar 54,26 persen yoy menjadi Rp8,58 triliun dengan NPF gross sebesar 3,74 persen.

Profil risiko perusahaan pembiayaan per Mei 2025 terjaga, dengan rasio non performing Financing (NPF) gross tercatat sebesar 2,57 persen dan NPF net 0,88 persen.

Sementara gearing ratio PP tercatat sebesar 2,20 kali dan berada di bawah batas maksimum sebesar 10 kali.

Pada kesempatan yang sama, Agusman juga melaporkan kinerja industri modal ventura. Pembiayaan modal ventura pada Mei 2025 tumbuh sebesar 0,88 persen yoy dengan nilai pembiayaan tercatat Rp16,35 triliun.

Sementara pada industri pinjaman daring (pindar) atau layanan pendanaan bersama berbasis teknologi informasi (LPBBTI), outstanding pembiayaan pada Mei 2025 tercatat tumbuh 27,93 persen yoy dengan nominal sebesar Rp82,59 triliun.

Adapun tingkat risiko kredit secara agregat (TWP90) per Mei 2025 berada di posisi 3,19 persen, meningkat apabila dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 2,93 persen.

Baca juga: OJK sebut aset industri asuransi capai Rp1,16 kuadriliun pada Mei 2025

Baca juga: OJK: POJK UMKM terbit paling lambat pada Agustus mendatang

Baca juga: OJK sudah minta bank blokir 17.026 rekening terkait judi online

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |