Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Melki Laka Lena meluncurkan perluasan wilayah uji coba telemedicine untuk wilayah provinsi berbasis kepulauan itu yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan di Kupang, Kamis.
Dalam sambutannya, Gubernur NTT Melki Laka Lena menyampaikan telemedicine merupakan salah satu cara memanfaatkan teknologi untuk pelayanan khususnya di bidang kesehatan terutama untuk daerah-daerah kepulauan dengan akses terbatas, daerah sulit dijangkau, peralatan dan SDM yang terbatas seperti NTT.
“Telemedicine bukan sekadar inovasi, tetapi juga terobosan yang sangat penting dalam memperluas akses dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada seluruh lapisan masyarakat,” katanya.
Menurut dia, hal ini menunjukkan langkah maju yang membawa umat manusia pada sistem kesehatan yang lebih adaptif, responsif, dan inklusif, yang menjawab tantangan kesehatan di masa depan, serta menjembatani kesenjangan yang selama ini ada.
Gubernur Melki juga menyampaikan dukungan terhadap program telemedicine terutama pada daerah-daerah yang berciri kepulauan dengan topografi wilayah terdiri pegunungan, perbukitan dan lembah.
”Dalam berbagai kunjungan ke seluruh kabupaten, saya melihat dan menyaksikan sendiri bahwa akses layanan kesehatan yang merata dan menjangkau masyarakat yang tinggal di pelosok-pelosok terpencil masih menjadi tantangan daerah ini,” ujar dia.
Baca juga: Dirut BPJS Kesehatan puji inovasi 3 FKTP di Bali, buka telemedicine
Baca juga: Menyempurnakan layanan kesehatan daring di Indonesia
Menurut Gubernur, jarak yang jauh dan infrastruktur yang terbatas seringkali menjadi hambatan bagi masyarakat di pelosok NTT untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang tepat waktu.
Karena itu orang nomor satu di NTT itu menilai telemedicine ini dapat menjadi salah satu solusi efektif bagi masyarakat NTT yang memiliki keterbatasan akses ke fasilitas kesehatan.
Gubernur Melki berharap akselerasi pelayanan kesehatan digital harus didukung dengan infrastruktur internet yang memadai yang dapat menjangkau hingga seluruh pelosok desa di Nusa Tenggara Timur.
“Oleh karena itu, kami telah menjalin komunikasi yang erat dengan Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia untuk memastikan bahwa akses internet di NTT dapat lebih merata dan berkualitas,” tambah dia.
Melki juga berkomitmen untuk memperjuangkan agar NTT tidak lagi tertinggal dalam hal konektivitas digital, sehingga setiap warga di wilayah terpencil sekalipun dapat menikmati manfaat dari layanan kesehatan digital yang lebih efisien dan terjangkau.
Baca juga: Pentingnya transformasi teknologi untuk pemerataan akses kesehatan
Baca juga: Good Doctor dukung BPJS Kesehatan distribusi obat telemedisin JKN
Baca juga: Keunggulan menggunakan telemedisin dibanding berobat konvensional
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025