Bupati Karawang akan kirim pelajar SMA/SMK nakal ke markas militer TNI

2 hours ago 2
Kita masih nunggu izin Pangkostrad, kalau diizinkan, Yonif 305 sudah siap

Karawang (ANTARA) - Bupati Karawang Aep Syaepuloh akan mengirim para pelajar SMA/SMK yang nakal ke markas militer TNI Yonif 305, sebagaimana kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

"Kami sudah berkomunikasi dengan Komandan Yonif 305 mengenai pengiriman siswa ke barak militer," kata Bupati, di Karawang, Kamis.

Dari hasil komunikasi, kata dia, Pemerintah Kabupaten Karawang harus mengirim surat ke Pangkostrad terkait dengan pengiriman pelajar nakal ke markas TNI untuk menjalani pendidikan kedisplinan.

"Pak Danyon 305 mengatakan bahwa hal ini harus sampai ke Pangkostrad. Nah mekanisme ini sudah kami tempuh. Kita masih nunggu izin Pangkostrad, kalau diizinkan, Yonif 305 sudah siap," kata dia.

Para pelajar nakal ini di antaranya yang sering bolos sekolah, terlibat tawuran, mengonsumsi minuman beralkohol, dan jenis kenakalan lainnya.

Sedangkan untuk menyelaraskan program pengiriman pelajar nakal tingkat SMA/SMK ke markas militer, Bupati mengaku telah mengatur pendidikan berkarakter untuk diterapkan kepada pelajar SD dan SMP.

"Kami membuat surat edaran agar anak-anak SD dan SMP diberikan penguatan karakter dengan praktek pendidikan keagamaan. Misalnya sebelum masuk kelas berdoa menghapal surat pendek, kemudian pas istirahat shalat dhuha berjamaah, saat dzuhur shalatnya berjamaah,” katanya.

Baca juga: 29 pelajar SMA Purwakarta jalani program pendidikan semi militer

Baca juga: Definisi "anak nakal" dan pembinaan di barak militer

Pengayaan pendidikan agama ini diharapkan menjadi dasar penguatan karakter bagi anak-anak, terutama saat usia dini.

Aep memastikan program antara pemerintah provinsi dan kabupaten sejalan dalam rangka penguatan karakter dan pendidikan siswa-siswa SD, SMP dan SMA.

Asisten Daerah 1 Pemkab Karawang, Wawan Setiawan, mengatakan untuk pelajar SD dan SMP, pihaknya menerapkan program pendidikan berkarakter dengan pendekatan sisi keagamaan atau berbasis keagamaan, bukan dengan pendidikan semi militer.

"Jadi pendidikan berkarakter SD dan SMP di Karawang dilakukan dengan pendekatan sisi keagamaan. Mereka shalat dhuha bersama, serta pelaksanaan kegiatan kerohanian lainnya," katanya.

Hal itu tertuang dalam Surat Instruksi Bupati Karawang Nomor 188.342/1077/Kesra/2025 yang berfokus pada penguatan pendidikan karakter di Satuan Pendidikan Dasar tertanggal 5 Mei 2025.

Baca juga: Gubernur Jabar: Pengiriman pelajar ke markas TNI tingkatkan disiplin

Baca juga: Mengkaji kebijakan pembangunan karakter ala KDM

Dalam Surat Instruksi Bupati Karawang itu mencakup pelaksanaan kegiatan kerohanian rutin setiap pagi di sekolah. Di antaranya shalat dhuha bersama, membaca Al-Quran, menghapal Asmaul Husna, serta hapalan Juz Amma.

"Hapalan ini terdiri dari surat-surat pendek dalam Al-Quran, yang akan dipadukan dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam," katanya.

Instruksi tersebut juga mengharuskan sekolah untuk melaksanakan kegiatan senam anak Indonesia sehat selama 15 hingga 30 menit setiap hari Jumat, serta kegiatan Jumat Bersih di lingkungan sekolah yang melibatkan siswa dan guru.

Selain itu, juga diinstruksikan pengenalan dan praktik olahraga tradisional yang dipadukan dalam pelajaran jasmani dan olahraga, serta kegiatan pendidikan kehidupan sehari-hari yang berupa praktik berkala untuk mengembangkan keterampilan dasar, seperti menanam dan kegiatan sehari-hari di rumah.

Terkait dengan penerapan program pendidikan berkarakter itu, Disdikpora Karawang diminta untuk melakukan pembinaan dan pengawasan berjenjang atas pelaksanaan instruksi itu.

Baca juga: Gubernur Jabar: Pengiriman pelajar ke markas TNI tingkatkan disiplin

Baca juga: PKPA sebut pembinaan anak secara militer tidak sentuh akar persoalan

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |