Denpasar (ANTARA) - Salah satu korban banjir besar di Denpasar, Bali, bernama Ni Nengah Manis (60) bercerita ke Presiden Prabowo soal kejadian yang menimpa dirinya pada Rabu (10/9) lalu.
“Waktu itu lari ibu, ada teman yang gendong, kena tali rafia jatuh, lagi ditarik ibu karena ibu tidak bisa berdiri, langsung naik airnya sampai kasur, untung sudah lari duluan ke Banjar Gerenceng jam 4 pagi,” katanya mengulang kembali dialognya dengan Presiden Prabowo, di Denpasar, Sabtu.
Diketahui Presiden Prabowo Subianto di Denpasar, Sabtu, mengunjungi salah satu kawasan terdampak banjir besar di Bali yaitu Jalan Gadjah Mada Gang IV, Denpasar, dimana pemukiman warga berdampingan langsung dengan Tukad Badung yang menjadi pemicu utama luapan air.
Ni Nengah Manis yang sehari-hari berjualan kopi di Pasar Badung tepat di depan gangnya mendapat kesempatan bercerita soal kejadian hari itu.
Baca juga: Presiden Prabowo tiba di Bali, dengarkan penjelasan BNPB soal banjir
Setelah ia berhasil menyelamatkan diri, hingga sore hari dengan pakaian basah terpaksa ia harus mengungsi. Baru akhirnya ketika air surut kembali ke rumah kos yang ia tempati selama bertahun-tahun.
“Tembok-temboknya itu habis semua kena air, rusak, tidak ada yang bisa dipakai, kompor apa tidak bisa, tidak punya apa-apa sekarang, airnya setinggi ini (tiga meter dari tanah),” ujar Ni Nengah Manis.
Hingga hari ini ibu dua anak itu tidak dapat melanjutkan kegiatan berdagang sebab terkendala modal dan peralatan berjualan.
Namun sejak pagi mendengar kabar Presiden Prabowo hendak berkunjung ke gangnya, ia semangat dan menaruh harapan akan menjadi salah satu warga yang dikunjungi.
Baca juga: Presiden Prabowo susuri pemukiman di Bali yang rusak diterjang banjir

Ni Nengah Manis mengatakan saat curhat dengan Presiden Prabowo, ia sempat diminta menyampaikan kebutuhannya sebab akan dicatat dan diantarkan.
Tanpa ragu, ia meminta bantuan modal untuk bisa kembali berdagang dan membeli perlengkapan dapur untuk menjalani kehidupan sehari-hari, tetapi ia tidak mematok kebutuhannya dan menyerahkan sepenuhnya ke pemerintah.
“Ibu minta bantuan sama Pak Prabowo, nanti pakai belanja, pakai beli alat-alat, dapur, supaya dibantu ibu, punya modal, tadi belum dikasih, tapi sudah dijanjikan katanya mau diantar ke sini,” ucapnya.
Baca juga: BPBD Bali koreksi jumlah korban meninggal akibat banjir jadi 17 orang
Ibu kelahiran Karangasem itu juga mengatakan Presiden Prabowo saat berdialog menanyakan kondisi kesehatannya dan meminta agar bantuan yang nanti diberikan digunakan untuk memeriksa kesehatan.
Kunjungan presiden ke rumah warga itu diikuti oleh rombongan terbatas, namun berdasarkan siaran langsung BPMI Sekretariat Presiden, Presiden Prabowo memastikan ke keluarga korban banjir besar di Denpasar bahwa akan dibantu oleh negara.
“Ya nanti kita bantu ya, ya,” ucap Presiden Prabowo sambil menyalami Ni Nengah Manis dan beberapa korban lain.
Baca juga: Pemkot Denpasar kerahkan 2 truk, bersihkan material dampak banjir
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.